Bulan puasa menjadi ajang umat Muslim guna belanja takjil agar berbuka semakin penasaran.
Namun sayangnya, mereka lupa akan ada tumpukan sampah hasil itu semua.
Coba kita lihat di sekitar Masjid Istiqlal, ada 3 ton tumpukan sampah yang dihasilkan dalam 9 hari saja di tahun 2024.
Di Ramadhan 1446 Hijriah kali ini, sudah ada perda yang berkoordinasi dengan Satpol PP tentang pengelolaan sampah yang memang sudah diprediksi akan meningkat drastis.
Di DLH Kota Malang, di seputaran Masjid Jogokariyan, Yogyakarta, serta di DLH DKI Jakarta diterapkan perda tentang pengelolaan sampah selama bulan Ramadhan.
Namun tetap saja tak akan ada pergeseran tanpa adanya perubahan gaya hidup saat menjalani ibadah selama Ramadhan.
Umat Muslim yang biasa makan 3x sehari, selama Ramadhan mereka makan 2x sehari, yaitu sahur dan berbuka.
Pada kenyataannya, tingkat konsumsi makanan dan minuman selama Ramadhan meningkat secara signifikan.
Direktorat Jenderal Pengelolaan Sampah, Limbah dan Bahan Berbahaya Beracun (PSLB3) Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan RI mengatakan selama bulan Ramadhan terjadi peningkatan sampah 5-20 persen di setiap daerah.
Memang nikmat rasanya menikmati makanan yang murah meriah dan membelinya di deretan orang-orang penjual takjil.
Namun harus diingat bahwa seorang membuang sampah, maka yang lain pun demikian adanya.