Hukum, HAM, Imigrasi, dan Pemasyarakatan, Yusril Ihza Mahendra, mengatakan Kamis (21/11/2024) kebijakan pemulangan Mary Jane itu Transfer of Prisoner.
Menteri Koordinator BidangYusril angkat bicara soal akan dipulangkan nya terpidana mati Mary Jane Veloso ke negaranya.
Kabar akan dipindahkannya Mary Jane Veloso ini mencuat ke permukaan dan menyita perhatian publik.
"Mary Jane bebas....,"Â
"Iya tuh dari Prabowo,"
"Kok bisa ya?"
Itu percakapan dua orang sembari menyeruput masing-masing secangkir kopi.
Siapakah Mary Jane Veloso?
Mary Jane Veloso adalah wanita kelahiran Nueva Ecija, Filipina, 10 Januari 1985.
Mary Jane divonis hukuman mati di era pemerintahan Jokowi karena membawa 2,6 kilogram heroin yang disembunyikan di dalam kopernya.
Dia ditangkap di Bandara Adi Sucipto, Yogyakarta, pada April 2010.
Oktober 2010 wanita itu divonis hukuman mati oleh Pengadilan Negeri Sleman.
Mary Jane dijadwalkan dieksekusi pada 2015 di Nusakambangan bersama para narapidana lainnya.
Setelah perekrut Mary Jane, Maria Kristina Sergio, menyerahkan diri di Filipina, eksekusi Mary Jane dibatalkan di menit-menit terakhir.
Hal tersebut sebagai bukti bahwa Mary Jane hanyalah korban perdagangan manusia.
Presiden Filipina saat itu, Benigno Aquino, meminta agar Mary Jane melakukan pembelaan bahwa dirinya adalah korban perdagangan manusia.
Ibu Mary Jane, Celia Veloso, sempat mengajukan permohonan kepada Presiden Jokowi agar putrinya yang sudah menjalani 14 tahun hukuman dibebaskan.
Namun Jokowi menolak permohonan tersebut.
Setelah kabar akan dipulangkannya Mary Jane ke Filipina, presiden Filipina Ferdinand Marcos Jr mengatakan Indonesia tidak meminta imbalan apapun atas pemulangan Mary Jane tersebut.
Kata pria yang disapa "Bongbong" itu pemerintah Indonesia telah berbuat baik.
Namun Bongbong mengucapkan rasa terima kasihnya kepada Presiden Prabowo Subianto.
Yusril Ihza Mahendra sendiri mengkonfirmasi pemulangan Mary Jane ke negaranya direstui oleh Prabowo.
Yusril lebih lanjut mengiyakan bahwa pemulangan Mary Jane itu atas permintaan pemerintah Filipina.
Yusril mengatakan dirinya telah menerima permintaan itu dari Menteri Kehakiman Filipina dan Duta Besar Filipina di Jakarta.
Apakah itu transfer of prisoner?
Transfer of Prisoner yang dimaksud adalah pemindahan narapidana yang mendekam di negara lain ke negara asalnya.
Setelah Mary Jane sampai ke negaranya, terserah pemerintah Filipina mau diapakan warga negaranya itu, apakah diteruskan hukumannya dengan didekam di penjara, atau dibebaskan.
Yang pasti, Mary Jane tidak akan dihukum mati karena hukum Filipina tak mengenal eksekusi hukuman mati.
Mary Jane Veloso berasal dari keluarga miskin. Dia merupakan anak bungsu dari lima bersaudara.
Mary Jane hanya mengeyam pendidikan satu tahun di SMA. Kemudian dia menikah dan mempunyai dua orang putri.
Pernikahannya tidak berlangsung lama, dia bercerai dengan suaminya.
Mary Jane kemudian bekerja di Dubai, Uni Emirat Arab, sebagai pembantu rumah tangga.
Akan tetapi dia kemudian kembali ke negaranya karena majikannya hampir memperkosanya.
Menurut Anda apakah kisah Mary Jane Veloso ini layak diangkat ke layar lebar?
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H