Mohon tunggu...
Rudy
Rudy Mohon Tunggu... Lainnya - Back to work

Refreshing

Selanjutnya

Tutup

Financial

"Doom Spending" di Negara Kita Masih Baru, Semoga Hanya Sesaat Saja

3 Oktober 2024   10:05 Diperbarui: 3 Oktober 2024   10:10 107
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi doom spending generasi Z dan milenial (kalbaronline.com)

Doom spending kini juga sudah mewabah di negara kita.

Pada awal munculnya, yaitu pada tahun 2020 di Amerika Serikat, doom spending ini bermakna terapi belanja.

Dimana stres yang dialami seseorang, terutama generasi Z dan milenial dapat diobati dengan berbelanja.

Ibarat candu, merokok, atau mengonsumsi narkoba yang bikin ketagihan, begitulah makna doom spending sekarang ini.

Masalah yang dialami oleh seseorang dapat hilang walau sejenak dengan mengonsumsi narkoba.

Namun bahayanya, kenikmatan hilangnya masalah dengan mengonsumsi narkoba itu sudah nempel banget.

Dalam artian mereka kecanduan. Ingin narkoba lagi jika stres melanda.

Begitu seterusnya, mereka seolah-olah merasa di surga yang sayang jika hilang kenikmatannya saat tidak ada narkoba.

Doom spending pun demikian adanya.

Mereka stres. Untuk menghilangkan stres itu mereka terapi, yaitu belanja yang menyenangkan hatinya.

Setelah belanja mereka senang. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun