Mohon tunggu...
Rudy
Rudy Mohon Tunggu... Lainnya - Back to work

Refreshing

Selanjutnya

Tutup

Money

Middle Income Trap Dapat Keluar dengan Adanya Pertumbuhan Ekonomi yang Tinggi

24 September 2024   10:07 Diperbarui: 24 September 2024   12:39 123
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati (cnbcindonesia.com)

Coba lihat data-data berikut.

Pertumbuhan ekonomi 6 persen terjadi 7 kali, 7 persen 10 kali, 8 persen 3 kali, 9 persen 1 kali, dan sisanya bervariasi.

Di masa pemerintahan Jokowi, pertumbuhan ekonomi bergerak di pusaran sekitar 5 persen.

Di masa transisi pemerintahan, presiden terpilih Prabowo Subianto mentargetkan pertumbuhan ekonomi sebesar 8%.

Data BPS pada masa paska Covid-19 (2019) hingga 2024 telah terjadi penurunan jumlah kelas menengah.

Terjadinya deflasi empat bulan beruntun (Mei, Juni, Juli, Agustus 2024) menunjukkan adanya pelemahan daya beli masyarakat.

Seperti hukum ekonomi yang berkata harga-harga barang dan jasa cenderung turun jika tidak ada permintaan.

Jelas terlihat disitu daya beli middle class Indonesia menurun. Bahkan terjadi fenomena "Makan Tabungan" seperti yang viral di media massa saat ini.

Mirisnya, fenomena "Makan Tabungan" itu bukan saja diderita kelas menengah.

Menurut sejumlah ekonom, mayoritas fenomena "Makan Tabungan" itu justru dialami oleh kelas bawah.

Data BI (Bank Indonesia).

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun