Mohon tunggu...
Rudy
Rudy Mohon Tunggu... Lainnya - Don't cry
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Move on

Selanjutnya

Tutup

Filsafat Pilihan

Trisuci Waisak 2568 BE: Perbedaan Bukanlah Sesuatu yang Harus Diperdebatkan dan Dipertentangkan

23 Mei 2024   09:52 Diperbarui: 23 Mei 2024   10:02 202
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Selamat merayakan Trisuci Waisak 2568 BE bagi umat Buddha dan yang merayakannya. Semoga semua makhluk hidup berbahagia.

Teringat Trisuci Waisak, ibu saya sendiri beragama Buddha. Begitu pula dengan sanak saudara dari pihak ibu, mereka beragama Buddha.

Bahkan bibi adalah seorang Bikkhuni, pendeta wanita Buddha.

Sewaktu kecil saya kerap ikut ibu ke vihara untuk beribadah. Tapi secara KTP, saya Kristen.

Mengenal Buddha, Trisuci Waisak adalah hari paling krusial dalam agama Buddha yakni memperingati tiga peristiwa penting dari Siddharta Buddha Gautama. Sesuai dengan sebutan "Tri" dan "Suci"

Ketiga peristiwa suci tersebut adalah kelahiran, penerangan agung, dan kematian sang Buddha Gautama.

Uniknya, ketiga peristiwa suci tersebut jatuh pada hari yang bersamaan dan pada saat bulan purnama.

Biasanya jatuh pada bulan Mei setiap tahunnya, namun bisa juga pada akhir April atau awal Juni dimana bulan purnama, pada kalender Buddha, atau Buddhist Era (BE).

Siddharta Buddha Gautama merupakan seorang pangeran. Beliau merupakan putra dari Raja Suddhodana dan Permaisuri Mahamaya.

Pada saat kelahirannya, Siddharta mempunyai kelebihan tersendiri. Bayi Siddharta dalam kondisi bersih tanpa noda sedikitpun. Tidak seperti bayi lainnya, bayi Buddha langsung bisa berdiri tegak dan berjalan.

Simbol bahwa Siddharta kecil nantinya bakal menjadi raja dunia.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun