Harganya yang terjangkau dan nikmatnya "kriuk-kriuk" saat makan makanan ini membuat gorengan banyak dikonsumsi oleh masyarakat Indonesia.
"Jangan makan gorengan dulu, kan baru sembuh....," kata seorang ibu kepada anaknya yang baru saja sembuh dari batuk.
Umum diketahui makan gorengan memang dapat memicu gatalnya tenggorokan yang ujung-ujungnya menyebabkan batuk.
Lepas dari semua itu ada disebut-sebut gorengan bisa membuat anak bodoh. Benarkah?
Dr. Uma Naidoo, seorang pakar nutrisi dan otak dari Harvard Medical School mengatakan makanan yang digoreng memang bisa merusak otak.
Sebuah penelitian yang dilakukan terhadap 18.120 orang mendapatkan mereka yang terlalu sering makan makanan yang digoreng mempunyai daya ingat dan skor pembelajaran yang rendah, ketimbang orang yang jarang makan makanan itu.
Lebih lanjut dr. Uma mengatakan makan makanan yang digoreng bisa menyebabkan peradangan.
Kalau peradangan itu terjadi di pembuluh darah di otak, maka aliran darah ke otak akan terganggu sehingga merusak otak.
"Alternatifnya saya menganjurkan air-fried, memasak dengan dipanggang, atau dikukus," kata dr Uma seperti dikutip dari CNBC.
Tidak cuma sampai disitu penelitian lain juga mendapatkan kaitan antara makanan yang digoreng dengan kesehatan mental.