"Saya lihat sendiri di pinggir lapangan. Jangankan ambulans, petugas medis pun tidak ada," kata Chandra Prasetya.
Chandra Prasetya yang dimaksud, ayah korban pesepakbola muda yang tewas tersambar petir, mengatakan itu Senin (6/11/2023) siang di rumah duka Desa Tikusan, Kecamatan Kapas, Kabupaten Bojonegoro.
Chandra mengatakan anaknya hanya dibawa dan digotong ke RS Ibnu Sina Bojonegoro untuk mendapatkan pertolongan pertama.
Korban Tegar Dwi Prasetya (14) merupakan pemain SSB Indonesia Muda yang ambruk di lapangan tersambar petir saat berlangsungnya laga perdana Piala Soeratin U-13 2023, Jum'at (4/11/2024), di Stadion Letjen H Soedirman, Bojonegoro.
Saat laga antara SSB Indonesia Muda versus PS Purwosari itu berjalan 10 menit tiba-tiba hujan deras turun disertai angin dan suara petir yang keras sekali yang menyambar korban Tegar Dwi Prasetya pada pukul 14.20 WIB.
Siswa SMPN 5 Bojonegoro itu langsung ambruk.
Tubuhnya tidak bergerak lagi di tengah lapangan.
Melihat anak asuhnya dalam kondisi demikian, pelatih Bayu bersama sejumlah panitia langsung membawa tubuh korban keluar lapangan menuju Rumah Sakit Ibnu Sina Bojonegoro.
Bayu menceritakan saat dievakuasi detak jantung korban sempat terhenti.
"Alhamdulillah detak jantungnya kembali dan sadar setelah dipompa oleh petugas RS," tutur Bayu.
Namun, nyawa Tegar akhirnya tak tertolong lagi. Dia meninggal dunia pada Minggu (5/11/2023) malam WIB.