Mohon tunggu...
Rudy
Rudy Mohon Tunggu... Lainnya - Don't cry
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Move on

Selanjutnya

Tutup

Raket

Axelsen Bakal "Sungkem" ke Ginting di China Open 2023, Ini Alasannya

3 September 2023   10:06 Diperbarui: 3 September 2023   10:12 161
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Viktor Axelsen dan Anthony Sinisuka Ginting selepas Kejuaraan Dunia Bulutangkis 2023 yang digelar di Kopenhagen, Denmark, masih belum terusik posisinya di dua peringkat BWF teratas.

Si jangkung asal Denmark di posisi pertama dengan memiliki poin 101.505. Sementara Ginting di peringkat kedua dengan 85.051 poin.

Ajang terdekat yang sama bareng-bareng diikuti oleh Axelsen dan Ginting adalah pada 5-10 September 2023 yakni China Open 2023. 

China Open 2023 merupakan turnamen yang krusial. Karena selain menyediakan total hadiah yang besar yaitu 2.000.000 USD. Turnamen ini juga merupakan salah satu turnamen BWF yang berkategori Super 1000. Yang tentunya juga memberikan poin yang sangat menggiurkan.

Para pebulutangkis bisa mendulang poin untuk Race to Olympic 2024 dengan nikmatnya.

Jika dianalisa, terus terang Ginting mempunyai peluang yang lebih besar untuk mencatatkan prestasi yang mengagumkan di turnamen tersebut ketimbang Axelsen.

Kok bisa?

Mari kita simak.

Pencapaian Axelsen di China Open ini sangat jauh berbeda dengan Ginting.

Si jangkung kelahiran Odense, Denmark, 4 Januari 1994 (29) tak memiliki catatan yang mentereng di China Open.

Dia belum pernah sekalipun juara di turnamen ini.

Pencapaian terbaik si jangkung adalah finalis di edisi 2017 yang lalu. Pada saat itu Axelsen ditekuk Chen Long, pemain tuan rumah, di partai puncak, dengan tiga gim.

Adapun pemain asal Denmark terakhir yang menguasai China Open adalah Jan O Jorgensen pada edisi 2016. 

Pada helatan terakhir China Open, yakni tahun 2019, Axelsen bahkan langsung gugur di babak pertama dikalahkan oleh Kenta Tsuneyama dari Jepang dengan 21-10, 14-21, 16-21 dalam tempo 61 menit.

Kebalikannya, Anthony Sinisuka Ginting setidaknya sudah satu kali merajai turnamen ini.

Itu terjadi pada tahun 2018 dimana di final pemain kelahiran Cimahi, Jawa Barat, 30 Oktober 1996 (26) itu menang atas Kento Momota dari Jepang.

Pada edisi berikutnya (2019) Ginting nyaris mencatatkan brace dengan menembus final. Namun ambisinya kali ini digagalkan musuh bebuyutannya,  Kento Momota.

Yang berarti Kento Momota berhasil revans atas pemain jebolan SGS PLN Bandung tersebut.

Di China Open 2023 ini Ginting akan berhadapan dengan Kanta Tsuneyama dari Jepang di babak pertama.

Banyak tantangan yang akan dihadapi Ginting setelah dia absen di Kejuaraan Dunia 2023.

Namun Ginting menegaskan dia siap tampil optimal usai melakukan serangkaian persiapan yang matang untuk menghadapi China Open 2023.

"Puji Tuhan dalam keadaan sehat. Persiapan sudah baik, tidak ada kendala. Saya hanya absen di satu turnamen, jadi secara garis besar tidak ada perbedaan yang signifikan," kata Ginting.

Sementara itu, Axelsen akan berhadapan dengan wakil Indonesia lainnya Chico Aura Dwi Wardoyo di babak pertama China Open 2023.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Raket Selengkapnya
Lihat Raket Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun