Marga T meninggal dunia dalam usia 80 tahun pada Kamis, (17/8/2023), atau bertepatan dengan Hari Proklamasi Kemerdekaan RI yang ke-78.
Demikian berita yang dilansir dari media online.
Saya mengenal Marga T sebagai seorang penulis legendaris keturunan Tionghoa yang salah satu novelnya yang berjudul Badai Pasti Berlalu booming di pasaran.
Selain penulis legendaris, dia seorang dokter. Ini yang saya kagumi dari beliau.
Marga T adalah nama yang dikenal para pembaca dan penggemarnya yang dicantumkan pada setiap karyanya.
Nama asli wanita kelahiran Jakarta, 27 Januari 1943 itu adalah Marga Tjoa atau Intan Margaretha Harjamulia.
Hingga kini Marga T sudah melahirkan 128 cerita pendek dan 67 buku (anak-anak, novel, dan kumpulan cerpen).
Sejak kecil sudah banyak menulis, pada usia 21 beliau melahirkan cerpen pertamanya yang berjudul Kamar 27. Disusul kemudian lahir pula buku pertamanya, sebuah cerita anak-anak (pada tahun 1969) yang berjudul Rumahku adalah Istanaku.
Sedangkan karyanya yang terakhir adalah sebuah kumpulan cerpen yang berjudul Kenangan Manis Takkan Pernah Habis dan buku memoar yang berjudul If Only.
Sebagai seorang penulis, Marga T merupakan seorang pekerja keras. Ia bisa menghabiskan waktu empat sampai lima jam sehari untuk mencipta.
Kedisiplinannya nampak dari kegiatannya membaca apa saja. Karena itu dia rela merogoh kocek sendiri untuk membeli novel.