Pengalaman adalah guru yang terbaik.
Dalam setiap peristiwa ada kesalahan-kesalahan yang membuat sesal.
Setelah sekian lama menggoreskan tinta di kancah Kompasiana sebisa dan seteliti mungkin harus memenuhi syarat yang sudah ditetapkan "admin" Kompasiana.
Namun betapa pun berusahanya, ada saja kesalahan yang melanggar.
Seingat saya, pelanggaran itu karena saya belum mengerti.
Seperti mengutip "hadits" atau ayat yang sangat serupa. Untuk aslinya, mungkin itu kebanyakan.
Ada juga lebih dari 70 persen tulisan yang sama. Namun sebenarnya yang sama itu berasal dari tulisan saya sendiri yang pernah dibuat.Â
Dalam hal itu saya lancar saja menulis karena masih ingat apa yang telah saya buat.
Bukan mengutip tulisan karya orang lain.
Namun tetap saja itu dianggap pelanggaran.
Namun pada pelanggaran yang terakhir (ke-lima) yang saya tidak mengerti pelanggaran apa yang sudah saya lakukan.