Mohon tunggu...
Rudolfus Ridho Cipta Talu
Rudolfus Ridho Cipta Talu Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Hubungan Internasional Universitas Kristen Indonesia

Nama Rudolfus Ridho Cipta Talu berasal dari Sumba barat daya mahasiswa hubungan internasional universitas Kristen Indonesia

Selanjutnya

Tutup

Politik

Idealisme Mati, Keadilan Dikebiri

14 April 2024   23:10 Diperbarui: 16 April 2024   08:28 171
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kasus seorang anggota DPR RI terpilih mundur sebelum menjabat, anggota DPR RI yang memundurkan diri tersebut adalah Ibu Ratu Bonnu Wulla. Padahal saat proses pemilihan berlangsung sampai penghitungan suara selesai beliau dinyatakan sebagai peraih suara terbanyak dengan mendapatkan 76.331 ribu suara. Hasil tersebut membuat Ibu Ratu memiliki suara terbanyak di Kabupaten Sumba Barat Daya yaitu 61.384. suara ibu Ratu wulla mengungguli beberapa caleg lainnya termasuk seorang mantan Gubenur NTT yaitu bapak Viktor Laiskodat. Hal ini di ungkapan langsung oleh salah satu saksi Partai Nasdem didalam rekapitulasi perhitungan suara pileg untuk Provinsi NTT di kantor KPU RI, pada hari, selasa (12/03/2024). Hal ini dikuatkan dengan surat keputusan Ketua Partai Nasdem Surya Paloh. 

Kasus yang dialami calon anggota DPR RI ini sangat tidak masuk akal, padahal secara konstitusi menyatakan beliau telah menang secara mutlak dalam perolehan suara dan tinggal menunggu pelantikan yang menyatakan bahwa beliau telah SAH menjadi anggota legislatif terpilih. Hal yang terjadi ini bisa di bilang sudah merusak tatanan politik Indonesia dimana jika kita lihat lebih jauh, ini sebagai permainan politik atau Money politik ketika caleg memundurkan diri tanpa diketahui dengan jelas alasan pastinya. Setidaknya kasus ini sudah membuat rakyat Indonesia khusunya masyarakat NTT kecewa, hal ini bisa membuat angka golput bisa meningkat drastis karena ditakutkan banyak masyarakat yang tidak mau merelakan hak suara mereka untuk memilih kalau mereka tau bahwa sebuah kursi jabatan bisa dengan mudahnya dibeli oleh sebagian orang yang memang telah dibutakan oleh kekuasaan tersebut.

 Caleg terpilih dari dapil 2 NTT Ibu Ratu Bonnu Wulla, beliau diminta untuk mengundurkan diri oleh ketua partai nasdem surya paloh melalui surat resmi yang langsung dikirim oleh ketua umum partai nasdem tersebut. kemunduran caleg dengan suara 76.331 ribu ini membuat banyak masyarakat Indonesia khususnya NTT bertanya tanya terkait keputusan yang telah diambil oleh anggota legislatif terpilih ini dan banyak juga dari masyarakat yang merasa kecewa degan keputusan tersebut, dimana masyarakat beranggapan telah sia-sia untuk menyuarakan hak pilihnya. Menurut Ibu Ratu sendiri, beliau mundur dari jabatannya sebagai legislatif terpilih ialah atas kemauannya sendiri. 

Beberapa pengamat politik menganggap bahwa keputusan yang diambil oleh Ibu Ratu terkait kemundurannya dari kursi legislatif tentu ada sesuatu yang menguntungkan baik dari pihak partai nasdem maupun dari ibu ratu sendiri. Yang menjadi tanda tanya disini adalah, apakah proses kemunduran oleh ibu ratu ini dikarenakan tugas dari partai atau memang niat Ibu Ratu sendiri yang mengambil keputusan tersebut? kami terkait apa yang terjadi sebenarnya, menurut pengamat politik NTT. Kita masyarakat biasa yang diatur dalam hukum positif yang berada di dalam satu kesatuan Negara Republik Indonesia diminta untuk lebih jeli dan lebih bisa paham mengenai situasi politik yang ada. Jangan hanya karena uang maka kita membunuh idEalisme bernegara dan berbangsa kita sehingga kita menyia -- nyiakan orang yang sebenarnya memiliki potensi untuk bisa memimpin negara kita ke arah yang lebih baik lagi.

Dari kemunduran Ibu Ratu sendiri, ini bisa saja menjadi boomerang bagi dirinya pasalnya ibu 4 anak ini masih mempunyai peluang untuk dirinya, pasalnya beberapa saat lalu banyak berita terkait yang menyebutkan dirinya akan maju dalam pilgub NTT. Dengan kasus ini sangat disayangkan  elektabilitasnya menurun

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun