Bangsa kita sudah bebas, atau belum ya? Aku masih sering liat tikus-tikus itu masih berkeliaran di mana-mana.Â
                  ---
  Sang bapak proklamator, menjadi tikus pertama negara Indonesia yang membebaskan bangsa ini dari para penjajah. Awalnya, semua orang mengira dia adalah cahaya yang akan menyinari bangsa ini. Ternyata, cahaya itu hanya sebentar, kemudian redup. Ia menjadi pemimpin yang diktator, haus kuasa, dan gila wanita.
  Kejayaannya pun runtuh di gantikan Sang pembebas yang baru. Seorang Jendral, mengambil kursi presiden setelah peristiwa G30S PKI terjadi. Dan sekali lagi, bangsa ini tertipu oleh tikus berikutnya.
   "Teman - teman semua, para tikus itu masih berkeliaran di mana-mana. Jika kita biarkan, para tikus itu akan menggerogoti bangsa ini sampai habis. Kalau bukan kita yang bertindak, siapa lagi? kalau bukan sekarang, kapan lagi? Jadi teman - teman semua, saya memanggil kalian menjadi bagian dari sejarah bangsa Indonesia, untuk membasmi para tikus, selama-lamanya. Merdeka!" Pidato dari Herman yang menggelegar itu, disambut baik oleh semua mahasiswa yang sedang berkumpul. Mereka pun dengan suka rela mau ikut menuntut kebebasan, demi bangsa Indonesia yang sejahtera.
    Setelah berpidato, Herman melakukan pertemuan dengan pemimpin mahasiswa yang lain.
    "Herman, masih sesuai dengan rencana awal kan?" Tanya Bunta, pemimpin mahasiswa dari blok Timur.
     "Ya, seperti rencana awal." Kata si Herman.
Tidak lama kemudian, polisi mengerubuni tempat itu.
     "Herman, Polisi udah tahu!" Kata Kinra dengan panik, pemimpin mahasiswa blok Barat.
     "Cepat, sampaikan kepada mahasiswa lain bahwa polisi telah datang, suruh mereka lari sekarang!"
   Para mahasiswa tersebut berhamburan berlari, karena takut di tangkap polisi. Tapi sayangnya, masih ada beberapa mahasiswa yang berhasil tertangkap, salah satunya Halim, pemimpin mahasiswa blok tengah. Dan sejak hari itu, Halim tidak terdengar lagi kabarnya.