Mohon tunggu...
Surya Bonay
Surya Bonay Mohon Tunggu... Ilmuwan - Pegawai Negeri Sipil

twitter/IG= @spbonay

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Terkait Bintang di Jersey Tim Liga 1 Indonesia

11 Desember 2018   10:25 Diperbarui: 11 Desember 2018   12:16 542
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bola. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Keputusan Official Persija untuk tidak menambahkan bintang di Jersey menjadi perbincangan di pecinta Sepakbola Indonesia. Persija Jakarta memutuskan tidak menambahkan Bintang di Jersey mereka karena Status Juara Liga 1 merupakan gelar ke 11 mereka dan bintang yang dibubuhi di Jersey Persija 17 tahun lalu saat Juara musim 2001 itu menurut mereka adalah gelar Juara ke 10 mereka.

Hal ini tentu berbeda dengan club-club liga 1 lainnya seperti Persipura Jayapura (4 Bintang), Persib (2 Bintang), Sriwijaya FC (2 Bintang), Semen Padang (1 Bintang) dan club-club lainnya yang pernah menjuarai Liga Tertinggi di Indonesia.

Sebelum berdebat panjang lebar ada baiknya kita mengetahui sejarah dan sistem liga Indonesia. Status Juara Liga 1 tahun 2018 bagi Persija memang merupakan gelar ke 11 mereka. Gelar pertama mereka yaitu di masa penjajahan tahun 1931 era liga Perserikatan saat itu Persija masih bernama VIJ (Voetbalbond Indonesische Jacatra), Pada selang tahun 1931-1950 Era Perserikatan Persija berhasil memperoleh 4 kali gelar Juara, ini masih kalah banyak dengan VVB Solo yang memperoleh 7 kali gelar Juara Liga Perserikatan. 

Kompetisi sebelum kemerdekaan lebih banyak dikuasai oleh persaingan kota Solo dan Jakarta. Keduanya merupakan dua tim besar yang selalu berseteru di dalam lapangan. Keduanya juga menjadi tim yang rutin menggelar kompetisi-kompetisi internal di daerahnya. Tak heran banyak pemain yang nantinya memperkuat tim nasional Indonesia angkatan pertama tahun 1950, seperti Sidi dan Darmadi dari Solo lalu Abidin dan Soemo dari Jakarta.

Setelah era kemerdekaan, persaingan sepak bola Indonesia mulai merata. Tak hanya persaingan Jakarta dan Solo saja, tapi Surabaya, Bandung, Medan dan bahkan Makassar juga mulai menggeliat. (Read more at https://www.fourfourtwo.com/id/features/sejarah-kompetisi-sepakbola-di-indonesia-dari-masa-pra-kemerdekaan-hingga-menuju-liga?page=0%2C1#ZIHrrWJl5CciwQGB.99).

Era keemasan sepakbola Indonesia yaitu di tahun 1951 hingga 1979 Persija 5 kali meraih gelar sehingga total 9 gelar Juara. Juara Juara ke-9 diraih Persija pada musin tahun 1978 dan 1979 yaitu musim akhir liga Amatir Perserikatan. Kemudian dimulailah kompetisi semi-Profesional Galatama yang berlangsung bersamaan dengan Liga Perserikatan (Divisi Utama PSSI), Sampai tahun 1979 Kejuaraan Nasional Perserikatan merupakan satu-satunya kompetisi tingkat nasional di Indonesia, Kemudian Persatuan Sepak bola Seluruh Indonesia (PSSI) menyelenggarakan kompetisi sepak bola semi-profesional, diberi nama Liga Sepak Bola Utama disingkat menjadi Galatama. Galatama merupakan salah satu pioner kompetisi semiprofesional dan profesional di Asia. Untuk diketahui sejak 1967 hingga 1994 Jakarta selalu menjadi tempat berlangsungnya final kompetisi sepakbola. Pada tahun 1980-1994 yaitu era Divisi Utama Persija tidak memperoleh gelar juara. Persib Bandung menjadi yang terbaik di penghujing gelaran Divisi Utama setelah mengkandaskan PSM Makassar di Jakarta Tahun 1994. Sedangkan Galatama didominasi oleh Pelita Jaya.

Sebelum 1994, terdapat dua sistem kompetisi yang berjalan bersamaan, keduanya diselenggarakan oleh Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI), yaitu Perserikatan (amatir) dan Galatama (semi profesional).

Sejak 1994, kedua kompetisi tersebut digabungkan menjadi Liga Indonesia. Pada periode 1994-2007, Divisi Utama Liga Indonesia merupakan kompetisi tingkat teratas, yang kemudian turun kasta setelah Liga Super Indonesia dibentuk pada 2008. Sejak Dimulainya Era Liga Profesional Indonesia tahun 2008 Persipura Jayapura mendominasi dengan mengoleksi Gelar Juara sebanyak Tiga Kali, ditambah Satu gelar Juara Divisi Utama Tahun 2005, Persipura mengoleksi 4 Bintang di Jersey Mereka hingga saat ini (Juara Torabica Soccer Championship tidak termasuk).

Persib Bandung menjadi yang terbaik di gelaran Liga Indonesia Kasta Tertinggi Pertama, saat itu Peri Sandria dari Bandung Raya Keluar sebagai pencetak gol terbanyak. Juara tahun 1995 inilah yang merupakan bintang pertama di dada milik Persib Bandung. Semenjak dimulainya Format liga Indonesia selalu berubah-ubah. Persija kemudian memperoleh gelar Juara tahun 2001 setelah mengkandaskan PSM Makassar. Banyak orang berpikir bahkan mungkin fans Persija sendiri bahwa 1 bintang di Jersey Persija adalah bintang Juara di tahun 2001. Namun menurut Persija bintang tersebut adalah 10 gelar Juara yang telah di koleksinya.

FIFA memberi kebebasan terkait logo Bintang di Jersey sebagai penghargaan terhadap club yg juara seperti halnya di liga italia tanda bintang merupakan tanda 10 kali gelar scudeto sama seperti di liga inggris, beda di turki bintang menandakan 5 kali gelar juara, sedangkan liga di amerika sempat memakai bintang setiap kali Juara namun diubah menjadi bintang besar menandakan 10 kali Juara diikuit bintang-bintang kecil. Persija boleh saja mengklaim 10 kali gelar Juara, itu sah-sah saja, namun perlu ada kesepakatan terkait penggunaan bintang di Jersey tim-tim liga satu sehingga tidak menimbulkan polemik dan klaim prestasi.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun