Mohon tunggu...
RudMustaine
RudMustaine Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Waspada Jika Merasakan Nyeri Dada di Sebelah Kiri!

5 April 2016   20:50 Diperbarui: 5 April 2016   21:17 167
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

Kita sering mendengar istilah angin duduk. Gejala ini sering kita anggap masuk angin biasa. Untuk mengatasinya sering kali dengan cara kerokan. Tetapi apa sebenarnya yang disebut angin duduk itu? Hal yang dirasakan adanya serangan angin duduk biasanya adalah rasa nyeri dibagian dada sebelah kiri. Gangguan tersebut disebabkan karena peredaran darah dalam pembuluh darah yang terganggu. Bila hal ini dibiarkan bisa saja menjadi penyakit jantung.

Sindrom SKA

Angin duduk dalam bahasa medis biasa disebut sindrom koroner akut (SKA) dengan ciri – ciri nyeri dada disebelah kiri yang tak kunjung hilang. Nyeri tersebut  dapat menjalar ke rahang bagian bawah, leher, bahu dan lengan serta punggung. Jika tidak lekas dibawa ke rumah sakit, gejala tersebut dapat mengakibatkan kematian seseorang. Kejadian lain dapat berupa rasa nyeri dibagian dada sebelah kiri diikuti keringat dingin. Waspadai jika Anda merasa nyeri, seperti terjepit, kram, rasa seperti terbakar di dada (biasanya sisi tengah atau dada bagian kiri) yang lebih dari 20 menit.

Gejala seperti diatas sering dianggap masuk angin biasa dan penanganannya hanya kerokan atau dibalsem saja. Jika dengan kerokan dan balsem saja orang yang menderita angin duduk sembuh, itu hanya kebetulan saja atau sedang beruntung saja.

Sindrom koroner akut terjadi karena adanya gangguan di aliran darah tepatnya pembuluh koroner secara akut. Gangguan ini muncul karena adanya sumbatan pada sebagian rongga pembuluh darah koroner akibat dari kerak aterosklerosis yang kemudian robek sehingga akan memicu gumpalan darah atau disebut trombosis. Sebelumnya proses tersebut dimulai dengan terbentuknya kerak aterosklerosis. Kerak ini kemudian berkembang yang menyebabkan diameter rongga di dalam arteri semakin menyempit.

Saat terjadi luka, kerak tersebut akan segera mengalami erosi yang diikuti dengan pembekuan darah membentuk suatu gumpalan darah atau trombus. Saat terjadinya trombus, darah akan sulit mengalir ke jantung sehingga daerah yang seharusnya mendapat pasokan darah terancam kekurangan.

Sindrom tersebut merupakan manifestasi dari penyakit jantung koroner yang bisa berubah menjadi penyakit jantung. Penyakit tersebut jika tidak ditangani secara tuntas akan mengakibatkan kematian.

Oleh karena itu apabila ada kecurigaan sakit pada dada seperti ciri – ciri diatas maka segeralah bawa ke dokter atau rumah sakit terdekat agar mendapatkan pertolongan.

Pemeriksaan utama di rumah sakit berupa elektrokardiogram. Apabila mengalami infark miokard akut atau sering disebut IMA yakni kekurangan oksigen akibat sumbatan di pembuluh darah koroner, penderita akan diberikan pengobatan trombolisis dimana pengobatan ini akan melarutkan gumpalan darah yang menyumbat.

Bagi penderita IMA bisa dilakukan dengan tindakan memperlancar kembali aliran darah dengan cara membuka sumbatan pembuluh darah koroner menggunakan balon kemudian dipasangi sten (seperti gorong – gorong untuk pembuluh darah). Dengan cara ini aliran darah akan mengalir secara normal. Upaya tersebut dapat berhasil jika pasien datang sebelum 1 jam sampai rumah sakit. Tindakan tersebut lebih baik dan tepat daripada memberikan obat trombolisis.

Mengenai trombolisis, obatnya adalah dengan heparin yang merupakan antikoagulan standar. Heparin tersebut diberikan kepada pasien lewat infus. Untuk dosis serta efek bagi pasien tidak dapat diperkirakan sehingga perlu pemantauan secara khusus dari dokter dirumah sakit. Efek samping yang selama ini timbul adalah perdarahan akibat menurunnya trombosit.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun