Mohon tunggu...
Rudiy Kipkal
Rudiy Kipkal Mohon Tunggu... karyawan swasta -

Suka Browsing

Selanjutnya

Tutup

Foodie

Kedai Segho Lasem, Berbisnis Nyambi Lestarikan Budaya

24 Maret 2014   23:11 Diperbarui: 24 Juni 2015   00:32 72
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Parenting. Sumber ilustrasi: Freepik

Resmi beroperasi di Semarang pada Juni 2012, Kedai Segho Lasem, mengusung konsep bisnis two in one yaitu menyajikan makanan khas “Tiongkok Kecil” dan ragam batik tulis. Tujuan pendirian usaha bukan sekedar untuk mendulang untung, tetapi ikut melestarikan budaya peranakan khas Lasem, Jawa Tengah. “Saya ingin mengenalkan masakan khas Lasem sekaligus  melestarikan warisan budaya kuliner khas Lasem,” papar Ninik Djuliani Prayogo, pemilik kedai kepada China Town, belum lama ini.

Ninik menambahkan, konsep kedai yang dihadirkan sederhana, ini supaya tak membuat kesan ada jarak antara penjual dengan pembeli. “Kami ingin orang yang makan di sini merasa nyaman dan  merasa at home. Untuk itu, kami berusaha melayani pembeli seperti di rumahnya sendiri,” lanjutnya.

Sambil menunggu  pesanan, sambungnya, konsumen bisa melihat-lihat dan memilih batik tulis hasil kreativitas pengerajin Lasem. Bisa juga memilih oleh-oleh khas “Little Tiongkok” seperti limun kawis, yu pia (pia isi gula aren), kacang atom rembang, krupuk udang, krupuk ikan, dan terasi. Untuk makanan, kedai ini menyediakan makanan macam lontong tuyuhan, nasi atau lontong tahu, sate srepeh, nasi uduk lasem komplit, garang asem sapi , rajungan, pindang udang, kelo merico, kotok pe, mangut, dan masih banyak lagi.

“Minuman khas antara lain wedang teh jahe, limun kawis, coklat, atau kawis float, es merah putih maupun es hitam putih, kalau pas lagi musim kami juga menyediakan  jus kawis khas Lasem,” tuturnya.

Lasem yang masuk dalam bagian Kabupaten Rembang selama ini terkenal dengan warisan budaya peranakan termasuk batik dan kulinernya yang khas. Cita rasa kulinernya agak berbeda dengan daerah Jawa Tengah lainnya. Mengingat, mendapat pengaruh kuat dari masakan tiongkok, terutama bagian bumbu.

Kendati belum berumur satu tahun, kedai ini sudah merencanakan bisnis ke depan, salah satunya membuka cabang di daerah lain. “Saat ini kami sedang berbenah menyiapkan meeting room. Jadi nantinya pelanggan bisa mengadakan meeting di Segho Lasem,” pungkasnya.

sumber : http://www.indochinatown.com/

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Foodie Selengkapnya
Lihat Foodie Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun