Mohon tunggu...
Rudi Darma
Rudi Darma Mohon Tunggu... Administrasi - pemuda senang berkarya

pemuda yang menjadi dirinya di kampung halaman

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Generasi Tik Tok dan Kegagapan terhadap Pancasila

5 Oktober 2024   05:06 Diperbarui: 5 Oktober 2024   06:59 51
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Beberapa hari lalu kita memperingati hari Kesaktian Pancasila. Sehari sebelumnya adalah peristiwa G 30 S /PKI. Beberapa generasi terdahulu seperti generasi baby boomers, generasi X dan beberapa orang dari generasi Y (millenials) mungkin akrab dengan  film Penumpasan G 30 S /PKI yang diputar setiap tahun . Pada masa reformasi, film ini menjadi tidak relevan dan dihentikan oleh Menteri Penerangan saat itu, Jenderal Yunus Yosfiah pada tahun 1999.

Perisitwa penculikan oleh PKI boleh jadi hanya merupakan gerakan segelintir pasukan yang bersikap mbalelo terhadap atasannya dalam hal ini Jenderal Ahmad Yani dan para anak buahnya serta anaknya. Namun point ter[enting dari semuanya itu adalah bahwa perajalanan bangsa Indonesia berjalan terus sampai mencapi era yang berbeda dengan sebelumnya dan itu semua karena struktur kebangsaan kita yang kuat karena filosofi Pancasila yang menjadi dasar dan arah kebangsaan kita.

Hanya saja, seiring waktu berjalan, banyak generasi muda yang melupakan Pancasila. Menyebut sila per sila pun gagap melakukannya. Mereka semakin jauh bukan karena keinginan mereka sendiri, namun peran pendidikan inipun ikut membentuknya.

"Kegagapan" soal Pancasila semakin dalam jika kita melihat fenomena ekstrakulikuler berbasis agama yang kerap mengajarkan faham tertentu sehingga intoleransi berkembang dengan cepat di kalangan pendidikan baik di pendidikan dasar, menengah maupun pendidikan tinggi. Beberapa laporan media malah mengkonfirmasi banyaknya kaum muda yang tidak menganggap penting lagi Pancasila sebagai dasar negara dan menyetujui syariat Islam sebagai pedoman berfikir mereka. Mereka juga memimpikan negara dengan bentuk kekhilafahan untuk Indonesia.

Kegagapan generasi muda dan beberapa kalangan soal Pancasila Pancasila bisa diartikan sebagai ketidakmampuan bangsa dalam mengingat hakikat Pancasila sebagai produk pemikiran para pendiri bangsa di masa lalu. Penyebabnya juga beragam, antara lain kian derasnya arus globalisasi yang membawa kultur dan pemikiran asing, menguatnya fanatisme agama, dan faktor lainnya.

Hal ini tampak jelas pada generasi Z yang sering disebut sebagai generasi Tik tok karena besar seiiring dengan medsos Tiktok yang melanda dunia termasuk Indonesia. Mereka adalah kelompok yang cukup parah dalam kegagapan terhadap Pancasila.

Kegagapan generasi  Tik tok ini layak membuat kita khawatir karena kegagapan mereka hafal apalagi memaknai Pancasila adalah persoalan serius. Apalagi jika dikaitkan dengan target besar bangsa kita untuk mewujudkan Indoensia emas 2045. Target itu hanya bisa terwujud jika generasi Tik tok mampu paham dan memaknai Pancasila dengan baik.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun