Mohon tunggu...
RUDITA DIAN LARASATI
RUDITA DIAN LARASATI Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa PPG Prajabatan

Dengan latar belakang pendidikan yang kuat dan semangat untuk mengajar, saya berkomitmen untuk menjadi guru profesional yang berdedikasi. Saya sudah menikah dan memiliki kecintaan yang mendalam terhadap anak-anak, saya bertekad untuk memberikan dampak positif dan mendidik generasi masa depan dengan penuh kasih dan keahlian.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Mahasiswa PPG Prajabatan UST Mengadakan Pengabdian Sosial Penerapan Permainan Edukatif Monopoli Jogja (Mojog) untuk Memperkenalkan Pariwisata DIY.

8 Agustus 2024   09:25 Diperbarui: 8 Agustus 2024   21:38 383
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://mojogg.blogspot.com/

MOJOG: Permainan Edukatif yang Mengenalkan Wisata Yogyakarta

Dosen dan mahasiswa PPG prajabatan gelombang 1 tahun 2024 Universitas Sarjanawiyata Tamansiswa (UST) melaksanakan kegiatan pengabdian sosial melalui penerapan permainan edukatif Monopoli Jogja (MOJOG) untuk memperkenalkan pariwisata Daerah Istimewa Yogyakarta di Komunitas Sekolah Marjinal tempatnya di Caturtunggal, Depok, Sleman, Yogyakarta beberapa hari lalu pada Selasa, 22 Juli 2024.

Program Proyek Kepemimpinan termasuk salah satu Mata Kuliah dari Program Pendidikan Profesi Guru yang bertujuan untuk memberikan pengalaman secara nyata kepada Mahasiswa dalam membuat rencana program yang bisa memberikan dampak positif kepada masyarakat khalayak luas baik di sektor pendidikan, ekonomi dan sosial. Oleh karena itu kelompok A membuat program permainan edukatif Monopoli Jogja (MOJOG )yang berfokus pada dunia pendidikan. Dengan adanya program ini diharapkan bisa memberikan pengalaman kepada peserta didik  untuk mengenal wisata Jogja yang begitu beragam dan menjaga kearifan lokal yang ada di dalamnya.

Dewi Anggreini, S.Si., M.Sc., MCE., selaku Dosen Pembimbing Lapangan (DPL) menyampaikan bahwa, program ini sangat menarik untuk memperkenalkan pariwisata, budaya, dan kearifan lokal yang belum banyak diketahui oleh kalangan peserta didik karena Permainan Monopoli Jogja memiliki pendekatan Culturally Renposive Teaching (CRT).  

Pendidikan bukan hanya tentang menyampaikan materi di dalam kelas, tetapi juga tentang membangun karakter, kreativitas, dan pengetahuan siswa melalui berbagai metode yang inovatif. Salah satu metode tersebut adalah dengan memanfaatkan permainan edukatif. Pada kesempatan ini, kami ingin berbagi cerita sukses tentang penerapan permainan edukatif "MOJOG" (Monopoli Wisata Jogja) yang dirancang untuk memperkenalkan pariwisata di Daerah Istimewa Yogyakarta. Apa itu MOJOG?

MOJOG adalah sebuah permainan monopoli yang telah dimodifikasi dengan menambahkan unsur-unsur pariwisata khas Yogyakarta. Permainan ini tidak hanya menghibur, tetapi juga edukatif, memberikan wawasan kepada siswa tentang berbagai destinasi wisata yang ada di Yogyakarta. MOJOG dirancang untuk memberikan pengalaman belajar yang menyenangkan dan informatif bagi para siswa.

Tujuan utama dari penerapan MOJOG adalah untuk:

Mengenalkan siswa pada berbagai tempat wisata di Yogyakarta. Meningkatkan pengetahuan siswa tentang sejarah dan budaya Yogyakarta. Mengembangkan keterampilan sosial dan kerja sama melalui permainan kelompok. Mendorong kreativitas dan keterampilan berpikir kritis siswa dalam memecahkan masalah. Proses Pelaksanaan Proyek ini dilaksanakan dalam beberapa tahap, mulai dari persiapan hingga evaluasi. Berikut adalah tahapan-tahapannya:

  • Persiapan
    Tim pengajar menyusun konsep dan materi permainan MOJOG, termasuk pembuatan papan permainan, kartu, dan aturan main. Semua elemen permainan disesuaikan dengan tema pariwisata Yogyakarta.
  • Sosialisasi
    Sebelum permainan dimulai, siswa diberikan penjelasan tentang tujuan dan aturan permainan. Mereka juga diperkenalkan dengan berbagai destinasi wisata yang akan menjadi bagian dari permainan.
  • Pelaksanaan
    Siswa dibagi menjadi beberapa kelompok dan masing-masing kelompok diberikan satu set permainan MOJOG. Selama bermain, mereka dihadapkan pada berbagai tantangan dan pertanyaan seputar pariwisata Yogyakarta yang harus dijawab untuk melanjutkan permainan.
  • Evaluasi
    Setelah permainan selesai, siswa diajak untuk berdiskusi tentang apa yang mereka pelajari selama bermain. Mereka juga diminta untuk membuat laporan singkat tentang salah satu destinasi wisata yang mereka temui dalam permainan.

Kegiatan bermain Mojog/dokpri
Kegiatan bermain Mojog/dokpri

Kegiatan bermain Mojog/dokpri
Kegiatan bermain Mojog/dokpri

Penerapan MOJOG memberikan banyak manfaat positif, baik bagi siswa maupun pengajar. Beberapa manfaat tersebut seperti:

Peningkatan pengetahuan yaitu siswa mendapatkan pengetahuan yang lebih dalam tentang pariwisata Yogyakarta, termasuk sejarah dan budaya yang melekat pada setiap destinasi. 

Pengembangan keterampilan sosial yaitu permainan ini mendorong siswa untuk bekerja sama, berkomunikasi, dan memecahkan masalah secara bersama-sama. 

Pembelajaran yang menyenangkan dengan format permainan, proses belajar menjadi lebih menyenangkan dan menarik bagi siswa, sehingga mereka lebih antusias dalam mengikuti pembelajaran, selain itu siswa juga belajar penjumlahan matematika.

Kreativitas dan berpikir kritis adalah siswa dilatih untuk berpikir kreatif dan kritis dalam menjawab pertanyaan dan tantangan yang muncul selama permainan.

Kesimpulan Proyek penerapan permainan edukatif MOJOG telah berhasil memberikan pengalaman belajar yang berharga bagi siswa. Tidak hanya memperkenalkan pariwisata Yogyakarta, tetapi juga mengembangkan berbagai keterampilan penting yang dibutuhkan siswa di masa depan. Kami berharap, melalui inovasi seperti ini, pendidikan dapat menjadi lebih bermakna dan menyenangkan bagi generasi muda.

Proyek kepemimpinan ini diusung oleh Anisa Widyastuti, Alfi Anggraeni, Astuti Ratna, Destika Ferawati, Fatimah, Gigih Yuriatma R, Ismi Nurazizah, Latifarah Ratnaningtyas, Syarifah Geza Huli, Rudita Dian L, dan Ryan Dhani Iswara. Terima kasih telah mengikuti cerita sukses ini. Kami berharap dapat terus menghadirkan inovasi-inovasi lain yang dapat meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia.

Dokumentasi 1/dokpri
Dokumentasi 1/dokpri

Dokumentasi 2/dokpri
Dokumentasi 2/dokpri

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun