Mohon tunggu...
Rudolf W
Rudolf W Mohon Tunggu... Seniman - Robot pekerja.

Hobi olahraga.

Selanjutnya

Tutup

Politik

Haryanto dan Kontroversi Video Syur: Apakah MKD DPR RI Akan Bertindak?

30 November 2024   13:22 Diperbarui: 30 November 2024   16:51 175
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto ilustrasi tangkap layar dari akun Instagram.(Sumber: Tangkap Layar Instagram)

DALAM dunia politik, kepercayaan publik adalah segalanya. Namun, ketika seorang anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) terjerat dalam skandal, kepercayaan itu bisa hancur dalam sekejap. Hal inilah yang terjadi pada Haryanto, mantan Bupati Pati yang kini menjabat sebagai anggota DPR RI. Haryanto didesak oleh publik untuk segera ditindak oleh Mahkamah Kehormatan Dewan (MKD) DPR RI setelah munculnya dugaan bahwa ia terlibat dalam video syur yang beredar di media sosial.

Video yang diduga melibatkan Haryanto, politisi PDI Perjuangan dan juga mantan Bupati Pati tersebut, awalnya diunggah oleh akun Instagram @azazeldiablos pada 11 November 2024. Dalam video tersebut, terlihat seorang pria berkumis yang berbaring di ranjang, merekam dirinya sendiri dalam pose yang sangat tidak pantas, dan diduga sedang video call dengan lawan jenis. Meskipun video tersebut telah disensor, wajah pria itu terlihat mirip dengan Haryanto, sehingga memicu spekulasi di kalangan publik. Tindakan yang terlihat dalam video tersebut, yaitu onani, jelas melanggar norma kesusilaan dan mencerminkan perilaku yang tidak pantas bagi seorang wakil rakyat.

Caption yang menyertai video tersebut tidak kalah mengejutkan. Akun anonim itu menyebut, Haryanto sebagai "perwakilan eksibisionis" di Senayan (sebutan untuk gedung DPR RI) dan meminta MKD untuk tidak menutup mata terhadap masalah ini. Istilah "eksibisionis" merujuk pada kelainan seksual di mana seseorang merasa terangsang dengan memamerkan alat kelamin kepada orang lain. Tentu saja, tuduhan semacam ini sangat serius dan bisa merusak reputasi Haryanto serta institusi DPR secara keseluruhan.

Tidak hanya itu, pemilik akun tersebut juga menambahkan, bahwa Haryanto harus segera diperiksa karena telah melakukan tindakan asusila. Komentar-komentar di media sosial pun menunjukkan betapa publik merasa ngeri dan kecewa jika tuduhan ini terbukti benar. "Anggota dewan yang terhormat seperti itu" dan "Makanya Pati nggak maju-maju, mantan bupati aja kelakuannya begini," adalah beberapa reaksi yang menggambarkan kepedihan dan kemarahan masyarakat.

Sebagai anggota DPR, Haryanto memiliki tanggung jawab besar untuk menjadi teladan di mata publik. Namun, jika dugaan ini terbukti, bukan hanya karier politiknya yang terancam, tetapi juga kepercayaan masyarakat terhadap lembaga legislatif. Banyak warganet yang menyerukan agar MKD segera melakukan investigasi atas kasus ini, karena tindakan asusila tidak boleh dibiarkan begitu saja. "Hukum harus ditegakkan," tegas salah satu warganet.

Kontroversi ini bukan hanya tentang seorang individu, tetapi lebih jauh tentang integritas dan moralitas para wakil rakyat. Masyarakat berhak mendapatkan pemimpin yang tidak hanya kompeten tetapi juga memiliki akhlak yang baik. Jika MKD tidak mengambil langkah tegas, maka akan ada pertanyaan besar tentang seberapa serius lembaga tersebut dalam menjaga etika dan moralitas anggotanya.

Dengan segala tuduhan yang beredar, Haryanto kini berada di persimpangan yang menentukan. Apakah ia akan mampu membersihkan namanya, ataukah skandal ini akan menjadi akhir dari karier politiknya? Di tengah sorotan tajam publik, keputusan MKD akan sangat dinanti. Apapun hasilnya, kasus ini tentunya akan menjadi pelajaran berharga bagi semua pihak tentang pentingnya integritas dalam dunia politik.(*)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun