RUMOR menyebutkan, Yoyok Sukawi (YS) akan menjadi lawan Hevearita Gunaryanti Rahayu (Mbak Ita) di Pilwakot Semarang 2024. Mari hitung peluang sejak awal.
YS dikenal publik, awalnya karena ia anak mantan Wali Kota Semarang, Sukawi Sutarip. Pada masa bapaknya berkuasa, ia menjadi manajer PSIS. Sampai sekarang jabatannya naik jadi Chief Executive Officer atau CEO. Bisa dibilang, ia paling paham tentang PSIS. Naik-turun, masuk liga, degradasi, menang, kena sanksi, ribut antarsuporter, ia paham semua. Mengapa PSIS sempat diijuluki tim sepak bola gajah, YS mengerti itu.
Pada Pileg 2014 dia maju sebagai calon DPR RI, nomor urut 12. Dia pakai nama "AS Sukawijaya (Yoyok Sukawi)" di kartu suara. Karena nama aslinya kurang dikenal. Waktu itu ia mewakili Dapil Kota Semarang, Kabupaten Semarang, Kendal, dan Salatiga. Â
Tahun 2016, terjadi fenomena menarik. GOR Jatidiri Kota Semarang waktu itu sedang dibangun, akhirnya menjadi tim musyafir (bukan tim kandang utama) di Magelang. Biasanya saya berangkat ke Jatidiri setelah dhuhur (dari rumah saya di Kecamatan Banyumanik, Kota Semarang), menjadi harus berangkat jam 09.00 ke Magelang. Apalagi kalau main malam, pulang bisa pukul 03.00 pagi sampai di rumah.
Ndak ada makan siang gratis. Pimpinan kelompok suporter pasti dikasih kuota penjualan tiket, ke mereka yang punya KTA. Koneksi YS dan para suporter semakin terbentuk.
Di Pileg tahun 2019 YS kembali menang dan melenggang ke Senayan sebagai anggota DPR RI dari daerah pemilihan Jateng 1 (Kota Semarang, Salatiga, Kendal, Kabupaten Semarang).
Tahun 2020, muncul nama Hendrar Prihadi (Hendi) dan Hevearita Gunaryanti Rahayu (Mbak Ita) yang maju di Pilwakot Semarang. Keduanya identik dengan Plat H (Hendi dan Hevearita). Mayoritas orang menghitung, Hendi - Ita tidak terkalahkan. Benar. Hendi-Ita jadi setelah melawan kotak kosong.
Saat itu, YS sudah terlihat sebagai tokoh, namun tidak punya kekuatan yang diperhitungkan selain dari PSIS.
Pada Pileg tahun 2024, YS kembali lolos ke Senayan, salah satunya dengan memanfaatkan kegemaran anak-anak sekolah (khususnya para pemilih pemula di tingkat SMA) terhadap sepak bola. YS pakai para pemain yang dikontrak PSIS (seperti Marukawa, Gali Freitas, dan Fortes) dengan label "PSIS Goes to School". Efek ini mirip kampanye.
Selain itu, YS juga mendulang suara melalui beasiswa Program Indonesia Pintar (PIP), karena dia duduk di Komisi X DPR RI yang salah satunya membidangi pendidikan. Efek ini lumayan mengena atau tidak, kita tidak tahu.