Mohon tunggu...
KKN Desa Batu Putik
KKN Desa Batu Putik Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Universitas Mataram

Kuliah Kerja Nyata (KKN) Pemberdayaan Masyarakat Desa Universitas Mataram 2023 - 2024

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Inovasi Lingkungan Desa: Program Biopori dan Pemanfaatan Sampah Organik untuk Atasi Dampak Kekeringan

22 Januari 2024   10:26 Diperbarui: 22 Januari 2024   11:34 214
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: Dokumentasi Pribadi

Permasalahan lingkungan merupakan tantangan yang tidak dapat dihindari, terutama dalam konteks Indonesia. Salah satu isu serius yang dihadapi oleh masyarakat Indonesia secara umum adalah masalah sampah. Sampah, baik organik maupun anorganik, dihasilkan setiap hari oleh rumah tangga, namun disayangkan bahwa sebagian besar sampah tersebut dibuang sembarangan di berbagai lokasi, dengan dampak merusak lingkungan sekitarnya. 

Produksi sampah setiap tahunnya terus meningkat seiring pertumbuhan jumlah penduduk. Pemerintah telah berusaha mengatasi masalah sampah, terutama yang bersifat anorganik, tetapi upaya tersebut belum mencapai hasil yang optimal. Tingginya jumlah sampah di Indonesia menjadi hambatan bagi pemerintah dalam menemukan solusi yang tepat untuk menangani masalah ini.

Desa Batu Putik, Kecamatan Keruak, Kabupaten Lombok Timur berdiri pada tanggal 1 November 2009 dengan terdiri dari 8 dusun dengan jumlah penduduk berdasarkan data terbaru dari pemerintah desa berjumlah 5.474 jiwa. Desa Batu Putik juga tidak terlepas dari permasalahan lingkungan terkait dengan sampah organik maupun anorganik yang segera dibutuhkan penanganannya. Desa Batu Putik juga mendapati masalah kekeringan yang terjadi setiap tahunnya yang juga dibutuhkan penanganannya.

Dari permasalahan lingkungan terkait dengan sampah dan kekeringan tersebut dibutuhkan cara-cara penanganan sampah yang dapat menghasilkan keuntungan untuk masyarakat itu sendiri dan cara untuk mengatasi kekeringan. Untuk menjawab hal tersebut, kami KKN Pemberdayaan Masyarakat Desa Batu Putik membuat program pemanfaatan sampah organik untuk lubang resapan air (biopori) di beberapa tempat. Pembuatan lubang resapan biopori dengan diisi sampah organik pada kedalaman tertentu akan memperluas area permukaan peresapan air sejajar dengan dinding lubang. Biopori berfungsi untuk peningkatan aliran air dan pemulihan kesuburan tanah yang terhambat atau terhenti.

Kegiatan pembuatan lubang resapan biopori dilakukan bersama dengan pramuka SDN 3 Batu Putik dengan tujuan untuk memberikan edukasi dan kesadaran tentang sampah yang menumpuk dibutuhkan penanganan untuk mengatasinya dengan alternatif-alternatif yang dapat menguntungkan masyarakat itu sendiri.

Sumber: Dokumentasi Pribadi
Sumber: Dokumentasi Pribadi

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun