NAGORI PURBA, KAB.SIMALUNGUN - Terletak di pinggiran Danau Toba, Nagori Purba merupakan salah satu desa tertinggal  di Kec.Haranggaol Horisan, Kab.Simalungun.Â
Untuk dapat tiba ke desa ini dapat melalui dua metode transportasi yaitu transportasi darat dan air. Dengan transportasi air yaitu dengan naik kapal sekitar 2 jam dari Tongging, Kab.Karo dan naik kapal dari Haranggaol, Kab.Simalungun. Sedangkan akses melalui darat dapat ditempuh 3-4 jam dari Tongging atau simpang Bage. Lamanya waktu tempuh via darat disebabkan jalan ke desa ini masih rusak parah karena bentuknya tanah liat atau dengan kata lain belum pernah diaspal hitam sejak tahun 1992.
Pada tanggal 29 Juli s.d 5 Agustus 2017, Ikatan Mahasiswa Simalungun - Universitas Sumatera Utara (IMAS-USU) mengadakan Pengabdian Masyarakat Desa ke X di Nagori Purba. IMAS USU membawakan empat bidang pengabdian yaitu; Pendidikan, Kesehatan, Pertanian dan Lingkungan hidup. Dari data IMAS-USU, di desa tersebut terdapat kurang lebih 70 KK, dengan mata pencaharian sebagaian besar adalah petani dan sebahagian lagi sebagai nelayan di danau. Hal yang paling miris dari keadaan desa ini adalah tidak adanya aliran listrik. Menurut penuturan warga, listrik PLN diputus karena adanya pembukaan akses jalan dari Haranggaol menuju Nagori Purba. Pemutusan listrik sudah dilakukan kurang lebih satu tahun, sehingga banyak warga yang menggunakan penerangan seadanya di malam hari untuk beraktifitas termasuk untuk belajar bagi anak-anak.
Keadaan ini juga sangat miris, karena kegiatan belajar di sekolah tidak maksimal diakibatkan kurangnya guru.  Namun, anak sekolah di Nagori Purba pantang menyerah dan terus semangat untuk belajar  walaupun aliran listrik padam dan kurangnya guru.
Melalui pengabdianya, IMAS USU berharap agar situasi dan kondisi desa Nagori Purba ini menjadi perhatian serius  pihak-pihat terkait.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H