Konseling Melalui Dunia Maya (Cyber Counseling)
Oleh. Dra. Rudi Mulyatiningsih, M.Pd
Di zaman modern ini, setiap individu termasuk siswa dituntut siap bersaing meraih kualitas hidup agar dapat mandiri. Tak jarang, dalam proses mencapai kemandirian itu siswa menghadapi masalah yang membebani perkembangan fisik dan psikologisnya. Kadang, permasalahan tersebut tidak mampu diatasi sendiri oleh siswa. Mereka memerlukan pelayanan yang secara sistematis mampu membantu mengentaskan masalah yang dihadapinya sehingga ia mampu mengembangkan dirinya ke arah peningkatan kualitas kehidupan efektif sehari-hari (effektive daily living).
Konseling perorangan merupakan salah satu jenis layanan yang dapat dilaksanakan oleh guru Bimbingan dan Konseling (BK) untuk membantu siswa dalam memecahkan masalah. Andi Mapiare (1984) mendefinisikan konseling perorangan sebagai usaha membantu klien secara tatap muka dengan tujuan klien dapat mengambil tanggung jawab sendiri terhadap masalah yang dihadapi. Dari definisi konseling tersebut, jelas bahwa dalam melaksanakan konseling perorangan antara konselor dan klien harus tatap muka secara face to face.
Lantas bagaimana jika ada siswa yang sedang menghadapi masalah genting dan ingin konseling dengan guru BK tetapi tidak memungkinkan bertatap muka karena perbedaan tempat? Coba bayangkan, ketika ada siswa yang berada jauh dari guru BK menelpon sambil menangis, “Bunda...tolong saya! Saya bingung bunda, saya ingin mati saja. Sekarang saya ingin curhat dengan Bunda.”Apakahguru BK harus menolaknya hanyakarena tidak dapat bertatap muka secara face to face dengan klien?
Didasari hati yang tulus ingin membantu sesama, saya sebagai guru BK tentu akan berusaha membantu siswa tersebutdengan tetap face to face meskipun berbeda tempat, di luar negeri sekalipun. Inovasi yang saya lakukanyaitu konseling melalui dunia maya (cyber counseling).
Di era zaman teknologi ini hampir semua sekolah menyediakanjaringan internet sehingga cyber counseling cukup mudah dilakukan oleh guru BK. Strategi ini sangat efektif untuk mengatasi kendala kesulitan tatap muka antara konselor dan klien yang berjauhan tempat.
Dengan melakukan cyber counseling berarti konselordalam melaksanakan tugasnya telah berdasar pada landasan ilmu pengetahuan dan teknologi.Moh. Surya (2006) mengemukakanbahwa sejalan dengan perkembangan teknologi komputer, interaksi antara konselor dengan klien tidak hanya dilakukan melalui hubungan tatap muka tetapi dapat juga dilakukan melalui hubungan secara virtual (maya) melalui internet, dalam bentuk cyber counseling.
Yang saya maksud konselingmelalui dunia maya adalah dengan memanfaatkan telepon video atau video call di jejaring sosialfacebook. Dengan model konseling ini, konselor dan klien tetap dapat bertatap muka dan berkomunikasi lisan sebagai inti konseling. Konselor tetap dapat menunjukkan empati dan perhatian penuh pada klien, melihat mimik dan gerak gerik klien, dan salingberkomunikasi verbal.
Saya percaya jika sebagian besar guru BK sudah sangat akrab dan sering memanfaatkan jejaring sosial facebook untuk berkomunikasi dengan teman, sehingga saya tidak akan menjelaskan tentang cara membuat akun facebook.
Dalam tulisan akan saya paparkan tentang etika melaksanakan cyber counseling dan proses konseling melalui face book
Etika Cyber Counseling
Untuk dapat menyelenggarakan cybercounseling, ada beberapa etika yang perlu diperhatikan. Pertama adalah hal yang berkaitan dengan posisi konselor dan klien. Dalam hal ini hendaklah konselor sepenuhnya mencurahkan perhatian kepada klien dan klien dapat sepenuhnya memperhatikan konselor. Klien benar-benar melihat dan merasakan bahwa konselor dalam kondisi selalu memperhatikan diri klien dan permasalahannya. Selama konseling, suara, mimik, gerak-gerik klien dan konselor jelas ditangkap oleh kedua belah pihak, dan keduanya merasa dekat satu sama lain. Dengan demikian selama proses konseling melalui telepon video di facebook hendaknya konselor dan klien selalu di depan kamera sehingga dapat saling melihat.
Kedua, etika yang berhubungan dengan asas konseling perorangan. Ada beberapa asas yang perlu dipegang teguh dalam melaksananan cybercounseling, yaitu (1) Asas kerahasiaan yang menuntut dijaminnya semua rahasia pribadi klien. Keyakinan klien akan adanya perlindungan yang demikian itu menjadi jaminan untuk suksesnya konseling. Konselor tidak boleh merekamproses cyber counseling tanpa izin klien. Selama proses konseling melalui telelpon video tidak boleh ada orang lain di sekitar konselor atau klien, (2) Asas kesukarelaan dan keterbukaan, menuntut adanya kesukarelaan penuh dari klien untuk menjalani proses konseling. Adanya kesukarelaan pada klien diharapkan akan muncul keterbukaan klien pada konselor yang menunjang keberhasilan konseling, (3) Asas kenormatifan yang menuntut adanya kaidah dan norma yang berlaku, baik norma agama, adat, hukum, dan kebiasaan selama cyber counseling. Sebelum proses konseling melaluitelepon video alangkah baiknya jika konselor menyampaikan aturan-aturan kepada klien, misalnya pakaian harus sopan, dan (4) Asas kemandirian, yaitu keputusan diambil oleh klien sendiri dan sanggup menanggung resiko akibat keputusannya tersebut.
Ketiga, hal yang berkaitan dengan keterampilan konseling. Selama cyber counseling konselor dituntut terus menggunakan keterampilan konseling, mulai dari attending (penerimaan), responding (merespon), understanding (pemahaman), personalizing (mempersonalisasikan), acting (pengambilan tindakan), dan initiating (menginisiasiakan). Penggunaan media teknologi telepon video hendaklah tidak jadi penghalang konselor untuk melakukan keterampilan konseling. Melalui telelpon video facebook, konselor tetap dapat menunjukkan sikap penerimaan terhadap klien, baik melalui kontak mata, gerak tubuh, ekspresi wajah, maupun ungkapan verbal. Konselor dapat melihat dan mendengarkan klien dan klien dapat melihat dan mendengar respon dari konselor.
Bagaimana Konseling Melalui Video Call Facebook
Untuk dapat meyelenggarakan konseling melalui panggilan video di facebook ,konselor dan klien harus sudah terhubung sebagai teman. Sebelum konseling dimulai sebaiknya klien dan konselor membuat kesepakatan waktu pelaksanaan yangbisa dilakukan melalui pesan ataupun obrolan di facebook. Kesepakatan waktu penting dilakukan agar keduanya dapat bersama-sama on line di facebook. Konseling melalui telepon video facebook hanya dapat dilakukan jika konselor dan klien sama-sama on line.
Lalu bagaimana cara melalukan konseling melalui telepon video facebook? Cara menggunakan video call atau panggilan telepon facebook untuk konseling adalah (1) Konselor dan klienmenghidupkan percakapan facebook, (2) Buka halaman facebook video calling, lalu kliktombol telepon di bagian atas profil konselor atau klien tergantung siapa yang menghubungi, (3) Di halaman tersebut akan tersedia tombol mulai. Baik konselor atauklien dapat memangil terlebih dahulu dengan mengklik tombol mulai, (4). Jika klien yang memanggil konselor, maka dilayar konselor akan muncul tobol jawab telepon. Untuk menjawab panggilan, klik tombol jawab tersebut.
Ketika konselor dan klien sudah terhubung melalui video call facebook, di layar monitor konselor akan muncul gambar hidup klien, dan sebaliknya, Artinya, konselor dan klien sudah bertatap muka.
Karena inti dari proses konseling adalah dengan wawancara, maka konselordan klien harus dapat saling mendengar danberkomunikasi verbal. Oleh sebab itu keduanya perlu menggunakan earphone yang terhubung ke laptop.
Selanjutnya proses konseling berjalan seperti biasa, sama ketika konselor dan klien berdekatan dan tatap muka langsung. Jika ingin mengakhiri, klik tombol tutup video.
Tak kalah penting, untuk kesuksesan konseling melalui video call facebook, diperlukan elemen-elemen kunci. Truax daCarkhuf (1967) mengemukakan elemen kunci konseling perorangan tersebut adalah, (1) pemahaman empatik yang akurat bukan hanya menyangkut kepekaan konselor terhadap perasaan-perasaan klien, tetapi juga mencakup kemampuan konselor dalam mengkomunukasikan pemahaman tersebut, (2) kehangatan yang tidak dibuat-buat (non possive warmith), berarti bahwa konselor tidak menilai pribadi klien, tidak menuntut syarat-syarat tertentu pada klien, dan menerima serta mengayomi konselor sebagai individu, (3) ketulusan (genuineness), konselor bersikap wajar, tidak bersandiwara, tidak berbeda apa yang dikatakan dan apa yang di hatinya, dan obyektif, dan (4) kekongkritan dan kekhasan (concreteness dan specificity), yaitu pernyataan konselor mengacu kepada perasaan, pengalaman, dan perilaku khusus klien.
Selama konseling melalui video call facebook idealnya konselor tetap bisa menunjukkan kepribadian efektif tersebut. Apa pun yang dilihat konselor tentang klien melalui facebooknya (status, foto, komentar teman), hendaklah tidak dijadikan acuan untuk menilai klien, tetapi tetap berpikir obyektif dan menerima klien tanpa syarat.
Bagi teman-teman guru BK atau siswa yang akan melakukan konseling melalui video call facebook, pastikan bahwa laptop keduanya sudah diinstal soft ware video call facebook. Jika belum, maka konselor dan klien perlu mengunduh filenya melalui google. Klik dan simpan untuk mempersiapkan telepon video facebook dan jalankan file yang diunduh. Setelah persiapan selesai, siap nikmati konseling melalui video call.
Dari penjelasan di atas, jelas bahwa proses konseling melalui video call face book tidak mengurangi kualitas hubungan antara konselor dan klien. Konselor tetap dapat mendengar suara klien, melihat gerak tubuh, ekspresi wajah, dan semua kondisi fisik serta ekspresi emosi klien. Konselor tetap dapat menerapkan keterampilan konseling individual baik secara verbal maupun non verbal. Sebaliknya, klien juga dapat mengekpresikan perasannya, menceritakan masalahnya, dan melakukan komunikasi verbal dengan konselor. Dengan kata lain, semua prinsip konseling individual terpenuhi dalam cyber counseling.
Akhirnya, saya mengajak para guru BK untuk terus berinovasi dalam melaksanakan tugasnya sebagai guru BK profesional. Semoga tulisan ini dapat membantu guru BK untuk terusmeningkatkan pelayanankepada orang-orang yang membutuhkan bantuan kita. Jarak tempat tidak perlu menjadi penghalang karena teknologi sudah memfasilitasi kita tuk terus melakukan tugas kemanusiaan.
Selamat melakukan konseling video call dari facebook. Sungguh bahagia ketika kita dapat membantu sesama. Di bawah ini saya lampirkan panduan berupa gambar untuk lebih memudahkan teman-teman guru BK belajar cybercounseling.
Rudi Mulyatiningsih, Guru BK SMP Negeri 3 Karangreja, Kabupaten Purbalingga
Gambar 1. Tampilan di layar klien ketika akan memanggil konselor melalui video call
Gambar 2. Tampilan layar konselor sebelum menjawab telepon dari klien.
Gambar 3. Tampilan di layar konselor sesudah video call terhubung dengan klien.
Gambar 4. Tampilan di layar klien pada saat proses konseling melalui video call Facebook.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H