Aku terkadang membiru melebihi warna langit sebab yang kudapati adalah keniscayaan demi keniscayaan. Yang tiada berarti dan tak memiliki arti.Â
Langit dan laut, juga hal-hal yang tak pernah kita bicarakan adalah bagian semesta yang kita hiraukan.Â
Dan beginilah akhirnya
Kau kawin
Sedangkan aku mengembara serupa Ahasveros
Air mata mengalir diantara relung pipi khairani setelah membaca surat dari Dirja.Â
*terinspirasi dari puisi Chairil dan lagu Banda Neira
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!