Mohon tunggu...
rudi kafil yamin
rudi kafil yamin Mohon Tunggu... Penulis - Mahasiswa yang tak kunjung berkarya

Bergaya dengan karya

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Cerita Pagi Hari Ini Bersama Santri Attamur

6 Agustus 2020   11:47 Diperbarui: 6 Agustus 2020   11:38 148
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Badai semalam telah berlalu. Langit pun kini menjadi biru beserta awan yang memutih.
Pow yang tadinya tidur di ranjang sebelah sudah tak nampak keberadaan-nya. Ia ternyata sedang terlihat sans di beranda sambil memegang hp dengan kopi arabica yang telah ia seduh.

Yang tersisa hanyalah Ujang, Rimat dan Rezi yang masih terkapar di ranjang. Akupun bergegas menuju kamar kecil untuk membilas muka dan bergegas bergabung bersama pow untuk kembali menyeduh kopi dengan teknik yang berbeda.

Namun sebelumnya aku menggerutu kepada Rimat karena ia tidak membangunkanku dari tidur yang panjang untuk menunaikan sholat shubuh. Rimat pun membalas dengan singkat

"Sudah rud, kau nya saja yang lebih memilih tidur nyaman ketimbang bertemu dengan sang pencipta"

Dalam hati akupun mengucap istgifar tiga kali sesuai dengan ajaran karena telah melakukan kesalahan. Hingga, Satu cangkir kopi pun telah sedia di meja.

Terdengar dari arah kamar suara yang samar-samar dan tidak enak didengar. Ternyata itu adalah suara Ujang yang bangun dari mimpi buruknya

"Arghhhhhhh arghhhhhh Morrrrnnnn Ruddd Morrn !"

Mungkin aroma kopi nya masuk sampai ke kamar sehingga membuat orang aneh ini bangun dari tidurnya. Seharusnya ia jangan bangun, jangan.

Akhirnya Ujang bangkit dari ranjang dan keluar menuju beranda. Ujang pun masih menggunakan sarung yang ia jadikan selimut dengan belek di matanya. Dan ujang kemudian bergabung bersamaku dan pow.

Munculah Rezi yang konon sering di panggil sebagai titisan dari dewa Krisna yang kini menjadi Rama dalam cerita legenda. Namun ia menolak dengan mentah-mentah panggilan yang telah diberikan oleh teman-teman.

Heran! Seharusnya ia lebih bisa bersyukur, setidaknya kali ini ada yang mau mengakui ketampanan nya. Kemudian rezi pun berkata

"Oh tidak teman, Aku tak mau menerima panggilan itu. Sekalipun aku memang tampan tapi jangan bandingkan aku dengan tokoh dalam pewayangan! "

Ujang pun dengan kepribadian nya yang seperti BPBD (badan penanggulan bencana daerah) merespon dengan cepat apa yang dikatakan oleh rezi

" Dasar Hanoman! Di beri Rama malah menolak, te gableg tetekon! "

Semua nya tertawa terbahak-bahak. Kemudian, rezi pun beguman kembali.

" Rud, bangun jam berapapun sholat itu adalah kewajiban, kalau ada sholat yang terlewat niscaya neraka akan menjadi jaminan nya"

"Oh tidak maafkan hamba paduka rama. Tapi kan zi judulnya juga terlambat dan kesiangan karena tidur. Itu diluar kemampuan manusia untuk bangun sesuai dengan keinginan nya"

"Sholat itu hukumnya Wajib. Assolaatu imaduddiin simpelnya rudi, runtuhnya agama itu dikarenakan oleh orang-orang yang tidak sholat, salah satunya anda!"

Akupun kembali terdiam dan kembali menyusun strategi untuk membalas argumen rezi

" Iya zi tau. Tapi kan udah terlewat waktu nya? "

" Jadi seperti ini Rudi wahai kaum nabi Lut, kapanpun sholat anda terlewati karena sedang tidur atau dalam perjalanan, itu akan menjadi sah untuk melakukan sholat yang sudah terlewati"

"Hmmmm tunggu dulu zi, dalilmu apa sampai bisa memberi pengetahuan seperti itu!"

"Dasar kaum yang tidak berpengetahuan!
Gini rud, keterangan itu ada di Kitab Fathul Mu'in. Intinya orang yang meninggalkan sholat karena dalam keadaan tidur, maka bergegaslah sholat! jam berapapun ia bangun nya. Sekalipun kasus anda tadi, bangun jam delapan pagi!"

" Iya zi, iyaaa..."

Akupun kembali terdiam dan manut saja. Pertama karena memang itu kesalahanku, kedua ya biarlah toh sekalipun seburuk-buruknya muka rezi tittle dia adalah seorang santri.

Namun keadaan yang tadinya seperti ceramah berubah setelah ujang berucap

"Tapi rud yang lebih parah bukan anda, melainkan si Hanuman ini! Tadi dia bangun jam empat shubuh dan malah memilih untuk tidur kembali dan sekarang ia memilih untuk menceramahimu, heran! Tegablek tetekon"

Setelah ujang berkata seperti itu, Semuanya pun bersorak dan mencaci muka rezi yang seperti tambal ban!

Pada akhirnya cerita ini berakhir disini, jika itu yang terjadi maka ada secuil kisah yang telah diberi rezi mau di jalankan silahkan jika tidak tak mengapa, karena jika kita sholat di waktu yang berbeda karena telat bangun dan sekalipun salah biarlah karena yang menanggung dosa itu adalah Rezi. Biarkan juga biar dia masuk neraka. Aminn

Sekian dan terimakasih
Catatan kafil

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun