Dapur caringin tilu mungkin sudah tidak asing di kalangan para wisatawan, tempat ini berada di area dataran tinggi di Desa Cimenyan, Kecamatan Cimenyan, Kabupaten Bandung. Hal pertama yang akan kalian rasakan ketika sampai di tkp tak lain adalah perasaan yang begitu tenang, santai, senang dan bahagia.Â
Karena letak geografis tempat ini berada di dataran tinggi dimana para pengunjung akan disuguhi pemandangan yang indah dan udara yang begitu sejuk jauh dari asap perkotaan.Â
Hal ini menjadi point yang begitu cukup penting menjadi sebuah tempat wisata karena tujuan dari seorang pengunjung ialah melepaskan rasa depresi atau kerumitan dalam hidup maka bila para pengungjung merasa aman dan tentram saat berkungjung ke tempat wisata itu bisa di sebut sebagai sebuah keberhasilan dari pengelola tempat.
Menu-menu yang disajikan pun sangat beragam tapi khusus di tempat ini menu yang disajikan atau diunggulkan ialah makanan-makanan tradisional, seperti paket nasi liwet, tutug oncom dan lain-lain. Harga yang di patok pun relatif terjangkau bahkan untuk sekelas dompet mahasiswa seperti saya. Minuman dipatok mulai dari harga 12rb sampai 18rb kurang lebih, apabila makanan di mulai dari 20rb sampai 50rb.
Fasilitas yang di tawarkan pun beragam dan sangat bisa dikatakan instagramble banget. Hal ini bisa di lihat dari design yang di tawarkan Dapur Caringin Tilu memiliki spot yang menarik dan indah karena kitta tahu bahwa pengunjung para era ini khusunya para kaum milenial tidak hanya semata-mata cukup disuguhi makanan dan minuman yang menarik karena yang paling dibutuhkan kaum milenial sekarang adalah sebuah bahan atau stock yang bisa mereka update di akun sosial mereka.
Mengutip perkataan pidi baiq bahwa ''Bandung bukan hanya masalah geografis saja, tapi jauh dari itu melibat perasaan yang bersamaku ketika sunyi'' ya memang bisa dikatakan dan sangat dibenarkan bahwa ketika siapapun yang tinggal di Bandung barangkali satu hari atau lebih lama dari itu akan mendapatkan energi yang lebih besar, sebab ketika berada di Bandung bukan hanya saja masalah Geografis akan tetapi ada sebuah perasaan yang menyusup dan terlibat ketika berada di Bandung, khususnya bila kita berada di Dapur Cartil ini kita akan diam-diam merenungi nasib, teringat sang mantan atau bahkan si doi.Â