Â
Ketua Kelompok Penggiat Pariwisata (kompepar) Desa Girimukti menyesalkan adanya oknum yang mengambil  Patahan Terumbu karang yang mati di Pantai Cilegok, Desa Girimukti, Kecamatan Ciemas, Kabupaten Sukabumi.
Diduga pengambilan Patahan Terumbu karang yang mati ini akan diperjual belikan, karena mereka mengambil  dengan jumlah yang cukup banyak serta tak berijin.
Ketua Kelompok Penggiat Pariwisata (kompepar) Desa Girimukti Andri Junadi (40) kepada kompasiana.com mengatakan oknum tersebut bukan untuk pertama kalinya mengambil patahan batu karang dengan jumlah yang sangat banyak.
Ini bukan pertamakalinya ia mengambil batuan karang ini, sebelumnya sekitar 4 bulan lalu ia lakukan, dengan menyuruh warga sekitar untuk memungut serta memasukan ke karung dengan upah 5000 perkarungnya. ujar Andri. selasa {19/03/19].
Waktu itu ada sekitar 200 karung yang mereka kumpulkan, ia mengaku sudah sudah ada izin namun tak bisa memperlihatkan surat izin tersebut, lalu saya larang dan menahan batuan tersebut, ada sekira 2 minggu sudah hilang, mungkin mereka angkut malam hari.
Kalau untuk konsumsi pribadi sekitar 1 sampai 2 karung saya maklum, malah suka ada pengunjung yang minta izin untuk mengambilnya  paling banyak 1 kantong kita perbolehkan, tapi kalau pengambilan dalam jumlah besar sampai di angkut kendaraan truk, tentunya akan merusak ke asrian pantai ini yang indah dengan patahan batu karang yang mati di sepanjang garis pantai ini.
Sedangkan bagi para wisata pengunjung Geopark Ciletuh Palabuahnratu, Pantai cilegok sudah terkenal dengan pantai yang dihiasi batuan karang ini, Patahan Terumbu karang tersebut terbawa ombak dari dasar laut ke pantai.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H