Selain itu berkaitan dengan pemberian dukungan fasilitas pembiayaan, pemerintah menyediakan skema pembiayaan yang dapat diakses UMKM sesuai kelasnya mulai dari program kemitraan dan bina lingkungan, Mekaar PT PNM, bank wakaf mikro, pembiayaan ultra mikro, dan KUR.
Khusus bagi program KUR, pemerintah memperpanjang tambahan subsidi bunga KUR sebesar 3 persen hingga akhir Desember 2022 dan meningkatkan plafon KUR menjadi sebesar Rp 373,17 triliun pada tahun 2022 guna merespons tingginya kebutuhan pembiayaan.
Dukungan lain juga diberikan pemerintah dengan mendorong akselerasi adopsi teknologi digital bagi UMKM agar mampu beradaptasi dengan perubahan perilaku konsumen. Adapun pemberian dorongan tersebut dilakukan melalui dua pendekatan utama, yaitu penguatan ekosistem UMKM/IKM, seperti pemberian kemudahan perizinan, dan insentif fiskal. Selanjutnya, pembiayaan serta penguatan ekosistem e-Commerce, seperti penciptaan iklim usaha yang sehat, pembayaran digital, logistik, dan perlindungan data pribadi.
Dalam  konteks ini kita melihat pentingnya integrasi dan koordinasi yang baik oleh seluruh pihak guna mendukung pelaksanaan kebijakan dan program yang telah direncanakan Pemerintah sehingga UMKM dapat naik kelas dan menjadi penggerak perekonomian nasional.
Apalagi, patut dinggat bahwa kunci keberhasilan dalam mengembangkan UMKM adalah terciptanya ekosistem kelembagaan yang terintegrasi dan kebijakan pemerintah yang mendukung.
Pemerintah wajib untuk terus mengingatkan berbagai peluang dan tantangan yang dapat dimanfaatkan UMKM dalam membangun dan meningkatkan bisnisnya dari waktu ke waktu. Ada beberapa hal yang perlu terus diingatkan.
Pertama, penduduk dunia pada 2045 akan didominasi kelas pendapatan menengah (middle income class) yang diproyeksi sebanyak 8,1 miliar jiwa. Kelompok inilah yang berdaya beli cukup kuat, sehingga menjadi segmen pasar yang potensial.
Kedua, kecerdasan artifisial atau artificial intelligence (AI) dan biotech akan menjadi faktor kunci masa depan. Penguasaan teknologi akan menjadi terdepan karena penggunaan AI dan biotech terbukti dapat meningkatkan efisiensi dan produktivitas.
Ketiga, perdagangan internasional diperkirakan akan meningkat 3,4%. Hal itu berarti peluang perdagangan antarnegara tetap tumbuh. Dan keempat, 66% warga dunia diperkirakan melakukan mobilisasi atau perpindahan dari satu kota atau negara ke kota atau negara lainnya, sehingga potensi bisnis perjalanan akan sangat besar.
Dalam catatan penulis, isu perubahan iklim juga dapat dieksplorasi. Dunia sedang mencari produk yang ramah lingkungan dan aman untuk konsumen. Sebagai contoh, selain permintaan akan produk-produk organik maupun produk ramah lingkungan, saat ini juga tengah berkembang isu perdagangan karbon yang dapat menjadi tantangan sekaligus peluang.
Para pelaku UMKM turut berkontribusi menjadi fondasi bagi perekonomian nasional. Pemerintah dari segala tingkatannya juga harus terus berupaya memberikan ruang dan mendorong pelaku UMKM, khususnya wirausaha muda, untuk mengembangkan usahanya.