Mohon tunggu...
Rudi Hartono
Rudi Hartono Mohon Tunggu... Security - Profesi: SECURITY/SATPAM

Hobi: baca buku, olahraga, masak

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Detak Jantung dalam Kata

18 Januari 2024   06:59 Diperbarui: 18 Januari 2024   07:10 81
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Dalam ribuan detak yang berirama,
Jantung berbicara, bahasa tak terdengar.
Merintih dalam sunyi, merayu tak bersuara,
Detak ini nyanyikan rahasia cinta yang abadi.

Gemuruhnya seperti sangit malam,
Mengalun lembut, merayapi keheningan.
Tiap detik, doa tersembunyi terucap,
Dalam detak, kita temukan makna kehidupan.

Takdir terpahat dalam irama yang bersatu,
Dalam detak jantung, cerita cinta terungkap.
Peluk erat, biarkan detak ini mengalir,
Menyatu dalam lautan kasih yang tak terbatas.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun