Sendiri di beranda kesadaran
Memunguti keping hati yang berserakan
Merekatkan satu demi satu, demi satu
Menyimpan pada palung jiwa
Di lubuk hati terdalam
Tak lupa kembali berharap
Agar esok di belai kembali
Oleh tangan beraroma kerinduan yang jauh di sana
Sebab tak ada yang boleh mengambilnya
Kecuali dia sang belahan jiwa
Di luar hujanpun mulai usai
Hujan rinduku kapankah redanya
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!