Mohon tunggu...
rudie chakil
rudie chakil Mohon Tunggu... Karyawan swasta -

Biarkan Ego Muthmainahku Berkreasi.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Tawassul pada Sang Presiden

13 Maret 2019   14:29 Diperbarui: 13 Maret 2019   14:40 208
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

"Yaa Allah yaa Tuhan semesta alam. Saat ini saya bertawasul dengan seorang pemimpin di mana saya dilahirkan. Saya memohon kehendakmu yaa Allah. Apabila Bapak Jokowi adalah pemimpin yang benar dan engkau ridho kepadanya. Maka berikanlah pekerjaan dan kehidupan yang lebih baik kepada kami. Dan apabila dia tidak benar, maka, acuhkan saja doa saya ini, dan jatuhkanlah dia sejatuh-jatuhnya."

Saat itu beliau hanya diam seribu bahasa (Untuk wujudnya, maaf, saya tidak bisa menjelaskan lebih rinci). Yang pasti saya jelas bertawasul pada beliau. Apabila ada argumen, bahwa itu adalah tipuan jin/syaiton yang menyamar atau mempermainkan saya, niscaya saya tahu hal tersebut. Bukan berarti saya sok tahu atau merasa tinggi ilmu, bukan. Tapi saya jauh lebih percaya, bahwa Tuhan akan melindungi saya dari hal seperti itu (Tipuan jin).

Seminggu setelah hari pertemuan itu, seorang Sahabat saya mengajak bekerja di sebuah apartemen sebagai pengelola, dan Segala Puji bagi Tuhan, sampai detik ini kehidupan saya jauh lebih baik.

***

Draft dari tulisan ini sebenarnya sudah lama saya buat. Hanya saja tidak pernah saya publikasikan. Jujur, saya gatal karena di wall FB selalu ribut masalah politik. Jadi, saya memutuskan untuk mempublikasikan tulisan ini. Saya memang penulis fiksi, tetapi jika membuat kisah tentang pengalaman pribadi, tidak ada yang saya tambahkan dan tidak ada pula yang saya kurangi. Begitulah adanya.

Perbedaan itu nyata. Karena kenyataannya itulah wajib kita hargai.

Semoga Pemilu mendatang, banyak orang yang menghargai perbedaan, dan semoga berlangsung lancar dan damai. Aamiiiin....

*Gambar dari cnnindonesia.com

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun