Mohon tunggu...
Rudianto Nurdin
Rudianto Nurdin Mohon Tunggu... pegawai negeri -

@rudiantonurdin

Selanjutnya

Tutup

Politik Artikel Utama

Gatot dan Effendi Bersaing di Pilgubsu

4 Maret 2013   02:09 Diperbarui: 24 Juni 2015   17:22 2129
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
13623654671280909388

[caption id="attachment_246760" align="aligncenter" width="500" caption="Ilustrasi/Admin (Tribunnews.com)"][/caption] Medan: Debat kandidat Calon Gubernur Sumatera Utara yang dilaksanakan KPUD Sumut beberapa hari lalu memberi dampak pada pergerakan potensi para kandidat. Pasangan GanTeng yang sempat anjlok pasca gagal dilantiknya Gatot Pujonugroho sebagai Gubernur Sumut defenitif terdongkrak tinggi setelah debat dilakukan. EsJa yang minggu lalu memimpin di papan atas, harus puas berada di posisi kedua.

Demikian hasil riset Lembaga Kajian Intensif Media Massa (IMMR) yang disampaikan Koordinatornya Safari ANS  didampingi Rudianto, hari ini, minggu (3/3).

Untuk posisi per 3 Maret 2013, potensi perolehan  pasangan Gatot-Tengku Erry ada di posisi teratas dengan 27 % disusul Effendi Simbolon-Jumiran Abdi 23 %, Gus Irawan 18 %,  serta  Amri Tambunan-RE Nainggolan dan Chairuman Harahap-Fadly Nurzal yang sama-sama mendapat angka 16 %.

Sebagai perbandingan, 28 Pebruari 2013 posisi teratas diduduki pasangan Effendi Simbolon-Jumiran Abdi dengan potensi 29 %, Amri-RE Nainggolan 22 %, Chairuman Harahap-Fadly Nurzal 20 %, Gus Irawan-Soekirman dan Gatot Pujonugroho-Tengku Erry Nurady sama-sama 15 %.

Sementara itu Rudianto menambahkan, fluktuasi posisi kandidat yang sangat dinamis ini antara lain disebabkan penampilan para kandidat pada debat kandidat serta dampak dari kampanye yang dilakukan beberapa hari lalu. Turbulensi para kandidat seperti yang sudah diprediksi sebelumnya akan semakin kencang pada hari-hari terakhir masa kampanye.

Ditambahkannya, mengingat hari ini akan dilakukan debat kandidat terakhir yang disiarkan televisi nasional, ditambah hadirnya juru kampanye nasional masing-masing kandidat pada putaran terakhir masa kampanye, perubahan posisi masih sangat mungkin terjadi.

Rudi menjelaskan, riset ini juga memotret potensi kontribusi cagub dan cawagub atas perolehan suara pasangan pasca debat kandidat. Untuk cagub, Effendi Simbolon dan Amri Tambunan memiliki kontribusi terbesar dalam pasangannya yaitu 93 %. Sementara Gatot Pujonogroho punya kontribusi 82 %, Chairuman Harahap 78 % serta Gus Irawan 47 %. Untuk posisi cawagub, Soekirman memiliki kontribusi tertinggi untuk pasangan yaitu 53 %, disusul Fadly Nurzal 22 %, Tengku Erry Nuradi 18 % serta Jumiran Abdi dan RE Naninggolan sama-sama 7 %.

“Beberapa kandidat berhasil meraih persepsi positif saat debat,  antara lain Soekirman dan Fadly Nurzal. Kandidat lain kelihatan kurang meyakinkan saat debat, tapi mungkin bergerak di luar panggung” tambahnya.

Riset ini dilakukan dengan menggunakan metode kajian intensif media massa sejak 25 Nopember 2012 lalu. Riset dilakukan setiap hari dengan instrumen khusus untuk mengukur realitas media massa yang mirip dengan realitas opini publik.  Meski metode ini belum banyak dipakai lembaga riset lain dalam memprediksi pemilihan umum, namun beberapa pemilihan umum  seperti Pilkada di DKI Jakarta, Jawa Barat, Sulawesi Selatan termasuk pemilihan Presiden Amerika Serikat beberapa waktu lalu, berhasil diprediksi dengan presisi di atas 95 % dan tingkat kesalahan atau margin of error  0,5-2 % saja.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun