Mohon tunggu...
Rudi Sinaba
Rudi Sinaba Mohon Tunggu... Pengacara - Advokat - Jurnalis

Alamat Jln. Tj, Jepara No.22 Kota Luwuk Kab. Banggai, Provinsi Sulawesi Tengah.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Poem Untold

15 Januari 2025   14:24 Diperbarui: 15 Januari 2025   14:24 24
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
illustration (istocks)

I wonder if I’ll ever write,
What has been held within so long,
A trembling hand, a restless night,
The poem unsung, the unspoken song.
But what if silence is the price,
For keeping truth locked in disguise?

Could I release what’s hidden deep?
Or will it drown in endless fear?
The untold poem, a promise to keep,
Waiting for a voice to clear.
But in the quiet, I hesitate,
Bound by love, by choice, by fate.

Is it better to let it be?
To leave the words where they belong,
Or shall I set my heart to see,
What the untold poem has felt all along?
If only the courage could be mine,
To speak what’s hidden, to cross the line.

So here I stand, between two worlds,
Where the untold poem quietly swirls,
A dream unfurled, a secret swirled,
The ink in my hand, in silence, twirled.
It’s not yet time to set it free,
But in my heart, it longs to be.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun