Mohon tunggu...
Rudi Sinaba
Rudi Sinaba Mohon Tunggu... Pengacara - Advokat - Jurnalis

Alamat Jln. Tj, Jepara No.22 Kota Luwuk Kab. Banggai, Provinsi Sulawesi Tengah.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Dua Wajah

8 Januari 2025   21:45 Diperbarui: 8 Januari 2025   21:45 19
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi kreasi pribadi memakai AI

Dua Wajah

Jika dia berkata manis,
Perhatikan gerak matanya yang licik,
Jangan cepat percaya, jangan cepat terlena,
Lihat apakah kata-katanya sesuai tindakan,
Mungkin itu hanya topeng belaka,
Yang dipakai untuk menutupi maksud tersembunyi.

Jika dia menunjukkan perhatian,
Tak jarang dia menyembunyikan niat buruk,
Jangan cepat percaya, jangan cepat terlena,
Waspadai setiap gerakan halusnya,
Mungkin itu tak lebih dari strategi,
Untuk meraih apa yang dia inginkan.

Jika dia datang dengan senyuman,
Jangan salah artikan setiap kata,
Jangan cepat percaya, jangan cepat terlena,
Kadang senyum hanyalah pelindung,
Mungkin itu hanya permainan kata,
Untuk menciptakan ilusi kedamaian.

Jika dia menawarkan bantuan,
Ingat tak ada yang benar-benar gratis,
Jangan cepat percaya, jangan cepat terlena,
Selalu ada bayaran di balik setiap pemberian,
Mungkin itu adalah umpan,
Yang menunggu untuk ditarik dengan rencana tersembunyi.

Jika dia membicarakan kebaikan,
Perhatikan apakah dia juga melakukannya,
Jangan cepat percaya, jangan cepat terlena,
Karena banyak yang berbisik dengan mulut manis,
Mungkin itu hanyalah jebakan,
Untuk membawa kita ke jalan yang salah.

Jika dia memuji tanpa henti,
Ada kalanya itu bukanlah pujian sejati,
Jangan cepat percaya, jangan cepat terlena,
Karena pujian bisa menyembunyikan kebohongan,
Mungkin itu hanya untuk menundukkan kita,
Agar kita terperangkap dalam permainannya.

Jika dia mengatakan semua akan baik-baik saja,
Hati-hati dengan kata-kata yang manis,
Jangan cepat percaya, jangan cepat terlena,
Seringkali janji-janji manis berakhir dengan kecewa,
Mungkin itu hanyalah harapan palsu,
Untuk menenangkan diri kita sementara.

Jika dia mengatakan, "Aku peduli,"
Cermati apakah dia benar-benar peduli,
Jangan cepat percaya, jangan cepat terlena,
Terkadang kata-kata itu hanyalah rayuan,
Mungkin itu hanya taktik untuk mendekat,
Dan mendapatkan keuntungan dari kelemahan kita.

Jika dia mengatakan kita teman sejati,
Perhatikan apakah dia bertindak sesuai,
Jangan cepat percaya, jangan cepat terlena,
Karena teman sejati tak pernah menjatuhkan,
Mungkin itu hanya topeng persahabatan,
Yang digunakan untuk memanfaatkan kita.

Jika dia mengatakan semuanya akan membaik,
Bukan berarti hal itu benar adanya,
Jangan cepat percaya, jangan cepat terlena,
Seringkali kenyataan berbeda jauh,
Mungkin itu hanya harapan kosong,
Yang diciptakan untuk menenangkan hati.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun