Mohon tunggu...
Rudi Sinaba
Rudi Sinaba Mohon Tunggu... Pengacara - Advokat - Jurnalis

Alamat Jln. Tj, Jepara No.22 Kota Luwuk Kab. Banggai, Provinsi Sulawesi Tengah.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Akan Tetap Kucoba

6 Januari 2025   10:39 Diperbarui: 6 Januari 2025   13:35 21
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi (Kapanlagi Plus)

Akan Tetap Kucoba

Akan tetap kucoba meniti jalan berbatu,
Meski langkah sering tersandung dan ragu,
Keringat bercucur, mengguyur tubuh lesu,
Namun asa di hati tak pernah jemu,
Karena kuyakin cahaya masih menunggu,
Di ujung lorong kelam penuh waktu.

Akan tetap kucoba menahan tangis malam,
Saat sepi menyelimuti jiwa yang tenggelam,
Rindu menggulung bagai ombak yang terpendam,
Doa terucap, berharap pelipur meredam,
Karena kuyakin badai pasti terdiam,
Mengiring fajar yang membawa kedamaian.

Akan tetap kucoba berjalan meski sendiri,
Walau angin menusuk hingga hati mati,
Jejak luka menjadi saksi mimpi-mimpi,
Hanya tekad menguatkan aku berdiri,
Karena kuyakin langkah takkan terhenti,
Hingga surya menyinari lagi bumi.

Akan tetap kucoba mengangkat beban berat,
Menggenggam harapan yang terasa pekat,
Tak peduli hinaan yang datang berderet,
Aku tetap berdiri walau rasa terempas,
Karena kuyakin kekuatan ada di dasar jiwa,
Menempa hati menjadi baja.

Akan tetap kucoba menerjang badai,
Walau tubuh rapuh tersapu angin yang ramai,
Gemuruh petir mengancam dari langit yang kelam,
Namun semangatku tetap berkobar dalam diam,
Karena kuyakin badai akan pudar perlahan,
Meninggalkan langit biru penuh harapan.

Akan tetap kucoba menggapai impian tinggi,
Meski tanganku sering tak sampai ke tepi,
Kaki yang lelah masih terus meniti,
Tak peduli jurang yang selalu mengintai,
Karena kuyakin mimpi adalah cahaya sejati,
Yang memandu jalan di gelapnya hari.

Akan tetap kucoba melawan bayang-bayang,
Ketakutan yang membelenggu sepanjang malam,
Mengusir keraguan dengan tekad tak tergoyahkan,
Aku berjalan meski mata tertutup kabut kelam,
Karena kuyakin keberanian adalah pelita,
Yang menerangi hati di tengah gulita.

Akan tetap kucoba bertahan dalam kesakitan,
Meskipun luka berdarah mengalir perlahan,
Hingga waktu menyembuhkan segala penyesalan,
Aku tak akan berhenti untuk terus berjalan,
Karena kuyakin kesabaran adalah kunci,
Membuka pintu kebahagiaan yang abadi.

Akan tetap kucoba menggenggam cinta,
Meski perihnya menusuk bagai belati yang tajam,
Aku percaya ada makna di balik setiap luka,
Dan setiap senyuman adalah penawar lara,
Karena kuyakin cinta adalah kekuatan,
Yang mampu mengubah dunia dengan keajaiban.

Akan tetap kucoba berdamai dengan waktu,
Meski sering ia mencuri apa yang aku tunggu,
Tak ada yang abadi, segalanya berlalu,
Namun di dalam hati, harapan tetap bertalu,
Karena kuyakin waktu adalah guru,
Yang mengajarkan arti hidup yang sejati.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun