Mohon tunggu...
Rudi Sinaba
Rudi Sinaba Mohon Tunggu... Pengacara - Advokat - Jurnalis

Alamat Jln. Tj, Jepara No.22 Kota Luwuk Kab. Banggai, Provinsi Sulawesi Tengah.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Gundah

5 Januari 2025   10:53 Diperbarui: 5 Januari 2025   10:53 22
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi (PNGTree)

Gundah

Hati terasa kosong, kosong tak bertepi.
Hati berontak, ingin bebas dari belenggu.
Hati rindu, mencari damai yang hilang.
Hati menjerit, dalam kesendirian yang menyakitkan.
Gundah menghampiri, merasuki jiwa yang lara.
Namun, dalam sepi, harapan perlahan kembali.

Hati terluka, terluka oleh janji yang pecah.
Hati terbelenggu, terkungkung dalam keraguan.
Hati penuh tanya, tak ada jawaban pasti.
Hati menderita, terhempas dalam kebingungan.
Gundah datang, merantai pikiran yang hilang arah.
Namun, rasa ini menjadi pelajaran yang mendalam.

Hati tak lagi cerah, buram oleh kesedihan.
Hati berusaha tegar, namun terasa rapuh.
Hati mencari cahaya di tengah kegelapan.
Hati berdoa, berharap akan keajaiban.
Gundah menggantung, mengaburkan pandangan.
Namun, dari setiap air mata, muncul keberanian.

Hati bimbang, antara pilihan yang sulit.
Hati mendambakan ketenangan yang sejati.
Hati berontak, melawan suara hati yang ragu.
Hati terperangkap, dalam dilema yang memenjarakan.
Gundah menguasai, seolah tak ada jalan keluar.
Namun, akhirnya, langkah pertama ditemukan.

Hati terluka, namun berusaha sembuh.
Hati mulai menerima kenyataan pahit.
Hati berusaha kuat meski terjatuh.
Hati mencoba bangkit, menepis segala luka.
Gundah meresap, menguji ketahanan jiwa.
Namun, kekuatan tumbuh dari dalam diri.

Hati hampa, terbuai dalam kesepian.
Hati gelisah, tak tahu kemana harus melangkah.
Hati resah, terombang-ambing dalam kebingungan.
Hati merintih, merasakan beratnya beban hidup.
Gundah datang kembali, menyesaki dada yang sempit.
Namun, harapan datang, walau perlahan muncul.

Hati tak bisa tidur, pikiran tak tenang.
Hati menangis, dalam kesendirian yang panjang.
Hati bertanya, mengapa semua harus terjadi.
Hati bingung, mengapa hidup terasa hampa.
Gundah melanda, membuat malam semakin kelam.
Namun, seiring waktu, luka pun perlahan sembuh.

Hati rapuh, tak mampu menahan tangis.
Hati terpuruk, lelah dengan segala perjuangan.
Hati terbelah, antara cinta dan kebencian.
Hati ingin lari, mencari kedamaian.
Gundah menyelimuti, memeluk erat hati.
Namun, kekuatan muncul dari keteguhan hati.

Hati menunggu, mencari jawaban dalam keheningan.
Hati berdoa, berharap tak ada lagi kesedihan.
Hati ingin damai, bebas dari segala penderitaan.
Hati merindukan kebahagiaan yang hilang.
Gundah menghantui, membuat semuanya terasa jauh.
Namun, waktu adalah obat yang paling ampuh.

Hati tertutup, takut untuk terbuka lagi.
Hati bingung, di persimpangan yang tak jelas.
Hati terluka, namun tidak ada yang tahu.
Hati berjuang, meski kadang ingin menyerah.
Gundah meluap, menutup segala harapan.
Namun, kepercayaan akan masa depan tak pernah hilang.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun