Segelas puisi, terisi penuh asa,
Mengalirkan semangat dalam setiap kata.
Menjadi pelipur bagi jiwa yang terluka,
Mengangkat hati yang lelah dan hampa.
Dengan harapan baru, kita melangkah bersama.
Saat hidup terasa berat untuk dijalani,
Puisi hadir sebagai sahabat sejati.
Memberi sinar saat malam gelap gulita,
Menuntun kita menuju cahaya yang tersembunyi,
Menguatkan langkah yang mulai goyah, penuh ragu.
Di tengah kesulitan dan terhimpit duka,
Puisi membawa kebahagiaan yang sederhana.
Setiap kata adalah pelipur lara,
Seperti angin yang menyejukkan di tengah terik,
Menebarkan damai pada jiwa yang resah.
Setiap bait adalah cahaya harapan,
Menghilangkan gelap, menyemai kehidupan.
Dalam kesunyian, puisi berbicara,
Dengan suara lembut yang memberi kekuatan,
Membangkitkan semangat untuk terus bertahan.
Puisi, seperti air yang menyehatkan bumi,
Mengalir tenang, membawa ketenangan hati.
Ketika dunia terasa begitu keras,
Puisi datang sebagai pelindung dan penuntun,
Mengarahkan kita untuk tidak pernah menyerah.
Dengan kata-kata yang lembut dan tulus,
Puisi mengajak kita berdamai dengan diri.
Menyerah bukan pilihan, teruslah berjuang,
Karena setiap rintangan punya akhir yang indah,
Dan puisi adalah pengingat bahwa kita bisa.
Bait demi bait adalah benih kebangkitan,
Menumbuhkan semangat yang tak pernah padam.
Di dalam puisi, ada cerita tak terungkap,
Namun setiap kalimat memberi pelajaran hidup,
Untuk tetap bangkit meski dunia tak ramah.
Puisi memberi kita secercah harapan,
Seperti matahari yang terbit setelah hujan.
Dalam keheningan, kata-kata memberi makna,
Menerangi jalan yang penuh rintangan,
Mendorong kita untuk terus maju tanpa takut.
Di tengah kesunyian, puisi berbicara,
Menyampaikan pesan yang dalam, penuh makna.
Ketika semuanya terasa kosong dan sunyi,
Puisi adalah suara hati yang menguatkan,
Mengingatkan kita bahwa kita tak pernah sendiri.
Segelas puisi memberi ruang bagi jiwa,
Untuk merasakan kekuatan dari dalam diri.
Ketika dunia menguji dan mencobai,
Puisi hadir sebagai teman sejati,
Memberikan ketenangan dalam badai yang menghimpit.