Mohon tunggu...
Rudi Sinaba
Rudi Sinaba Mohon Tunggu... Pengacara - Advokat - Jurnalis

Alamat Jln. Tj, Jepara No.22 Kota Luwuk Kab. Banggai, Provinsi Sulawesi Tengah.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Badai Belum Tentu Berlalu

20 Desember 2024   23:09 Diperbarui: 20 Desember 2024   23:44 27
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kapal dan Badai (dibuat memakai DALL-E Open AI)

Badai Belum Tentu Berlalu

Hidup adalah lautan yang menantang, tempat perahu kecil kita melintas di tengah gelombang yang tak pernah stabil. Angin kencang sering kali datang, mengguncang kemudi, seolah ingin menguji arah dan keteguhan hati. Namun, hanya mereka yang bijak yang mampu bertahan dan terus melaju.

Badai bukan sekadar angin kencang atau langit yang kelam; ia adalah simbol dari segala ujian yang menyapa perjalanan. Dalam setiap tiupan anginnya, terselip pesan: apakah kita siap melangkah meski jalan terasa berat?

 Bijaklah saat badai datang. Mengarahkan perahu ke depan tidak berarti melawan badai secara frontal, melainkan mencari celah, memanfaatkan angin, dan tetap menjaga bahtera tetap seimbang.

Perahu kehidupan tak diciptakan untuk diam, tetapi untuk melaju. Ketika badai menghadang, kebijaksanaan adalah layar yang menggerakkannya, sementara akal adalah kompas yang menjaga arah.

Jangan pernah tergoda untuk hanya menunggu badai berlalu. Waktu tidak akan berhenti, dan laut tidak akan tenang hanya demi kenyamanan kita. Hidup terus mengalir, dan kita harus terus melangkah.

Sebuah perjalanan tidak diukur dari tenangnya laut, melainkan dari bagaimana kita menghadapi badai. Ombak yang menghantam bukanlah musuh; ia adalah guru yang mengajarkan kita tentang keberanian dan ketekunan.

Ketika badai terasa tak terhindarkan, jangan panik. Ketakutan adalah lubang yang dapat menenggelamkan perahu. Sebaliknya, gunakan akal untuk membaca situasi, dan arahkan langkah dengan hati yang teguh.

Kehidupan adalah lautan luas dengan misteri yang tak terhitung jumlahnya. Kadang kita mendapati diri kita terombang-ambing, tetapi badai bukanlah alasan untuk berhenti melangkah.

 Jangan bergantung pada keyakinan bahwa badai pasti akan berlalu. Sebaliknya, belajarlah untuk hidup bersamanya. Jadikan badai sebagai bagian dari perjalanan, bukan ancaman yang harus dihindari.

 Lautan kehidupan tidak selalu menawarkan kejelasan. Kadang, kita hanya bisa melihat sejauh pandangan mata. Namun, dengan akal dan kebijaksanaan, kita mampu memetakan jalan, bahkan di tengah kabut.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun