Mohon tunggu...
Rudi Sinaba
Rudi Sinaba Mohon Tunggu... Pengacara - Advokat - Jurnalis

Alamat Jln. Tj, Jepara No.22 Kota Luwuk Kab. Banggai, Provinsi Sulawesi Tengah.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Waktu Memanggil, tapi Tidak Menunggu

16 Desember 2024   21:20 Diperbarui: 16 Desember 2024   21:20 36
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ketika kita merasa waktu berjalan terlalu cepat, sebenarnya kita yang terlambat. Kita terlalu sibuk dengan pikiran dan kekhawatiran kita, sehingga kita lupa untuk menjalani saat ini. Waktu tidak menunggu kita untuk siap, ia akan terus berjalan meskipun kita tidak siap.

 Ia datang membawa banyak kesempatan, namun juga membawa banyak penyesalan. Waktu memberi kita kesempatan untuk berubah, untuk berbuat baik, untuk memulai kembali. Namun, jika kesempatan itu terlewat, penyesalan akan datang menghampiri, dan kita hanya bisa berharap waktu itu bisa diputar balik.

Waktu bukanlah sesuatu yang bisa kita miliki, melainkan sesuatu yang harus kita hargai. Setiap detik yang berlalu adalah bagian dari perjalanan hidup yang tak bisa diulang. Kita tidak bisa menyimpan waktu untuk nanti, karena waktu akan selalu bergerak maju.

Ketika waktu memanggil kita untuk bertindak, jangan biarkan ia pergi begitu saja. Jangan biarkan kesempatan berlalu hanya karena rasa takut atau ragu. Waktu memberi kita peluang, tetapi ia tidak akan kembali lagi untuk memberikan kesempatan yang sama.

Sering kali, kita terjebak dalam rutinitas, dalam kesibukan yang tidak ada habisnya. Kita lupa bahwa waktu bukan hanya untuk dikejar, tetapi juga untuk dinikmati. Tidak ada gunanya kita terus berlari, jika kita tidak tahu ke mana arah yang kita tuju.

Waktu adalah pengingat bahwa segala sesuatu ada waktunya. Ada waktu untuk bekerja, ada waktu untuk beristirahat, ada waktu untuk berkumpul dengan orang yang kita cintai. Namun, kita harus pintar-pandai membagi waktu, karena jika kita tidak melakukannya, waktu yang kita miliki akan terbuang sia-sia.

Jangan tunggu sampai waktu itu hilang sebelum kita menyadarinya. Kadang kita hanya menyadari betapa berharganya waktu ketika waktu itu sudah pergi. Ketika kita merasa sudah terlambat untuk mengatakan yang kita rasa, atau melakukan yang kita ingin lakukan.

Waktu bisa menjadi saksi dari segala usaha kita. Ia menyaksikan kita berjuang, tertawa, menangis, dan berdoa. Waktu tidak menghakimi, ia hanya mengalir. Namun, cara kita mengisinya yang akan menentukan bagaimana waktu itu akan dikenang.

Waktu selalu memberi kesempatan, tetapi kita seringkali terlalu sibuk mencari alasan untuk tidak mengambilnya. Ketika kita menunda-nunda, waktu terus berjalan. Hari demi hari berlalu, dan kita hanya menatap ke belakang dengan penyesalan.

Maka, hargailah waktu seperti halnya kita menghargai setiap detik kehidupan ini. Gunakan waktu untuk mencintai, untuk belajar, untuk berbuat baik. Jangan biarkan waktu berlalu tanpa makna, karena suatu saat, kita akan menyadari bahwa waktu itu tidak pernah kembali.

Waktu tidak akan menunggu, tetapi ia memberi kita kesempatan untuk memulai sesuatu yang baru. Jangan biarkan waktu mengingatkan kita dengan penyesalan. Manfaatkan waktu yang ada, agar suatu saat nanti, ketika waktu berlalu, kita bisa tersenyum dan berkata, "Aku telah memberikan yang terbaik."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun