Mohon tunggu...
Rudi Sinaba
Rudi Sinaba Mohon Tunggu... Pengacara - Advokat - Jurnalis

Alamat Jln. Tj, Jepara No.22 Kota Luwuk Kab. Banggai, Provinsi Sulawesi Tengah.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Menyapa Waktu, Menyusuri Kenangan.

16 Desember 2024   20:07 Diperbarui: 16 Desember 2024   21:23 21
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Jam (dibuat memakai Meta AI)

Menyapa Waktu, Menyusuri Kenangan

Waktu, sungguh tak tampak oleh mata,
Berlarian, tanpa suara, tanpa noda.
Sekejap ia datang, berlalu begitu cepat,
Menjadi kenangan, dalam ingatan yang sempat.

Di setiap detik, ada kisah yang terukir,
Di setiap menit, perjalanan yang terus tergelincir.
Ia membawa harapan, juga penyesalan,
Mengajarkan kita tentang waktu yang tak dapat dihentikan.

Tapi waktu bukan musuh, bukan juga teman,
Ia hanya perjalanan, yang kita jalani dengan tangan.
Dalam setiap langkah, ada makna yang menunggu,
Waktu bukan untuk ditunggu, tapi untuk dipenuhi.

Waktu selalu ada,
Namun ia tak bisa dimiliki.
Tiap detiknya bergerak tanpa henti,
Menyisakan jejak, namun tak bisa dikembalikan.

Tapi ia tidak pernah menunggu,
Meski kita memohon untuk sedikit lebih lama.
Ia berjalan dengan langkah pasti,
Tak peduli kita tertinggal atau terus mengejar.

Waktu selalu menyapa,
Seperti angin yang menyentuh wajah.
Ia datang tanpa kata, tanpa tanda,
Hadir begitu saja, mengisi ruang kita.

Tapi ia segera berlalu,
Tanpa memberi kesempatan untuk menangkapnya.
Hilang dalam sekejap,
Tinggal kenangan yang terukir dalam hati.

Waktu datang percuma,
Tanpa bisa kita perkirakan.
Tapi sesungguhnya ia sangat mahal,
Lebih berharga dari semua harta yang kita kejar.

Waktu tidak mengenal kesetiaan,
Ia tak peduli kita sedang bahagia atau berduka.
Ia terus berjalan,
Seolah tak terganggu oleh perasaan kita.

Waktu selalu mengingatkan,
Pada apa yang telah kita lewatkan.
Setiap detik yang tak dimanfaatkan,
Menjadi kenangan yang menggoreskan rasa sesal.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun