Dalam hening malam tanpa suara,
Langit gelap menyimpan rahasia,
Bintang berkerlip menyapa mata,
Namun hati masih penuh tanda tanya.
Angin mengalir lembut menyentuh jiwa,
Membawa pesan dari alam semesta,
Tentang hidup yang penuh teka-teki,
Dan langkah kaki yang sering terhenti.
Kutapaki jalan berbatu duri,
Dalam sunyi kutemukan diri,
Sejuta rindu dalam gelap malam,
Menggetarkan hati, membuatku tenggelam.
Apa arti semua perjalanan ini?
Kala tanya hadir tanpa henti,
Hati kecil berharap jawaban datang,
Namun yang kutemui hanya bayang.
Bukan lelah yang menuntunku diam,
Hanya ingin sejenak menahan langkah kelam,
Karena di ujung lorong penuh misteri,
Cahaya harapan menanti penuh pasti.
Aku bertanya pada gemuruh angin,
Apakah hidup hanyalah lintasan dingin?
Namun ia menjawab dengan lembut bisik,
"Jangan takut, teruslah melangkah tanpa terusik."
Kutahu hidup tak selalu indah,
Ada luka yang menjadi kisah,
Namun di tiap tetes air mata,
Ada pelajaran berharga yang tersembunyi di sana.
Langit masih kelam, tapi kupercaya,
Akan ada fajar mengusir gulita,
Dan saat pagi hadir menggenggam terang,
Aku siap menyambut hari yang gemilang.
Dalam sunyi, kutemukan makna,
Bahwa setiap luka adalah hadiah dunia,
Menyembuhkan diri dalam pelukan waktu,
Melangkah pelan, meski ragu.
Ada tanya yang tak bisa kujawab,
Menggantung di hati, seolah senyap,
Namun di dalamnya tersimpan kekuatan,
Menuntunku pada jalan kebenaran.