Mohon tunggu...
Rudi Sinaba
Rudi Sinaba Mohon Tunggu... Pengacara - Advokat - Jurnalis

Alamat Jln. Tj, Jepara No.22 Kota Luwuk Kab. Banggai, Provinsi Sulawesi Tengah.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Biarkanlah Matamu Berbicara

8 Desember 2024   19:57 Diperbarui: 8 Desember 2024   19:59 36
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
8 Cara Membaca Pikiran (IDN Times)

Biarkanlah matamu berbicara,
Menyusup ke dalam jiwaku yang sederhana.
Kau adalah jawaban dalam setiap doa,
Penghiburan dalam sunyi yang berkepanjangan.

Dalam matamu, aku menemukan rumah,
Tempat hatiku berlabuh tanpa ketakutan.
Kau adalah bahagia tanpa harus bersuara,
Cukup dengan tatapan yang sejuk dan sederhana.

Setiap kelip mata membangun jembatan,
Menyambungkan dua hati dalam keheningan.
Kau menuliskan puisi yang tak perlu kata,
Dengan setiap tatapan yang berisi makna.

Biarkanlah matamu berbicara,
Karena dalam diam, ada kata yang hidup.
Kau adalah keindahan yang tak bisa kugapai,
Namun selalu ingin kurasakan di setiap waktu.

Tatapan ini bukan sekadar bayangan,
Ia adalah warna yang mengecat jiwaku.
Kau membuat aku percaya akan keajaiban,
Dengan setiap senyuman yang tak berbicara.

Matamu memancarkan cahaya lembut,
Seperti sinar yang menembus gelap malam.
Kau membuat jiwaku bersinar kembali,
Dalam keheningan yang tak berakhir.

Biarkanlah matamu berbicara,
Hingga waktu tak mampu memisahkan kita.
Kau adalah ketulusan yang abadi,
Bahagia yang tak perlu kata.

Setiap kelip matamu adalah janji,
Bahwa cinta selalu bisa bertahan.
Dan aku akan selalu mendengarkan,
Lewat tatapan yang tak pernah sia-sia.

Biarkanlah matamu berbicara,
Karena dengan itu, aku memahami.
Kau adalah segala yang tak terucapkan,
Namun selalu terasa dalam jiwaku.

Dan aku tahu, setiap tatapan ini,
Adalah petunjuk untuk terus berjuang.
Kau adalah bahagia yang sederhana,
Yang mampu mengisi ruang hatiku.

Biarkanlah matamu berbicara,
Di sini, di antara hembusan angin ini.
Aku akan selalu mendengarkan,
Selamanya, tanpa perlu berkata.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun