Apakah takdir telah menuliskan akhir?
Ataukah kita hanya mengulang lingkaran?
Setiap langkah seperti garis yang kabur,
Tiada arah, hanya bayangan yang bertahan.
Hidup adalah irama tanpa nada,
Menggema dalam kekosongan makna,
Kita bicara, namun tiada suara,
Hanya dialog sunyi yang tak bermakna.
Setiap hari adalah bait yang samar,
Mengisahkan sesuatu yang tak jelas,
Adakah kita hidup untuk sadar,
Atau sekadar menunggu gelap yang keras?
Aku ingin menemukan awal,
Namun awal hilang dalam kabut,
Aku ingin menemukan akhir,
Namun akhir adalah bayang yang surut.
Kita terjebak dalam percakapan ini,
Tanpa tahu apa yang harus dikatakan,
Seperti hidup yang terus mengalir,
Tanpa tahu ke mana ia akan bertahan.
Akhirnya, aku hanya menyerah,
Bukan karena kalah, tetapi karena sadar,
Bahwa hidup adalah percakapan abadi,
Tanpa awal yang pasti, tanpa akhir yang berarti.
Dan di situlah letak keindahannya,
Hidup tak butuh alasan atau tujuan,
Ia hanyalah sebuah perjalanan,
Yang harus dijalani dengan keikhlasan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H