Mengembangkan keterampilan sosial yang memungkinkan siswa bekerja sama, berkomunikasi dengan efektif, dan membangun hubungan yang positif dengan orang lain.
Aspek Fisik:Â
Memastikan bahwa tubuh siswa juga mendapat perhatian yang cukup, karena kesejahteraan fisik merupakan fondasi untuk keberhasilan akademis. Ini melibatkan pola hidup sehat dan aktivitas fisik yang mendukung kesehatan mental dan fisik.
2. Belajar Berpusat pada Siswa
Pembelajaran holistik berfokus pada kebutuhan dan pengalaman siswa. Alih-alih mengutamakan pengajaran yang berbasis pada penyampaian informasi secara satu arah, pembelajaran holistik menekankan keterlibatan aktif siswa dalam proses belajar.Â
Pembelajaran holistik dapat diterapkan dengan berbagai cara, tergantung pada konteks dan kebutuhan siswa. Berikut beberapa contoh implementasi pembelajaran holistik:
a. Pembelajaran Berbasis Proyek:Â
Siswa diberi tugas untuk menyelesaikan proyek yang menantang, yang mengintegrasikan berbagai disiplin ilmu. Misalnya, mereka dapat membuat proyek yang menggabungkan matematika, ilmu pengetahuan, dan seni untuk menyelesaikan masalah tertentu.
b. Pembelajaran Kolaboratif:Â
Melibatkan siswa dalam kerja kelompok, di mana mereka belajar untuk bekerja bersama, berbagi ide, dan saling mendukung. Ini membantu siswa mengembangkan keterampilan sosial dan komunikasi yang penting dalam kehidupan sehari-hari.
c. Pembelajaran Inklusif:Â