Tindakan-tindakan kecil di tahap ini mengarahkan cerita menuju klimaks.
Elemen ketegangan dan misteri sering ditambahkan untuk menarik perhatian pembaca.
Contoh: Dalam Harry Potter and the Philosopher's Stone, rising action mencakup momen-momen ketika Harry, Ron, dan Hermione mulai menyelidiki rahasia batu bertuah sambil menghadapi ancaman dari Snape (atau yang mereka duga Snape).
3. Klimaks (Climax)
Klimaks adalah puncak cerita, di mana ketegangan mencapai titik tertinggi dan konflik utama menemukan titik balik. Tahap ini merupakan momen paling emosional dan menentukan dalam plot, di mana keputusan atau tindakan tokoh utama memiliki konsekuensi besar.
Karakter utama biasanya menghadapi pilihan sulit yang akan mengubah jalannya cerita.
Klimaks seringkali menjadi momen konfrontasi langsung antara protagonis dan antagonis.
Hasil dari klimaks menentukan arah cerita menuju penyelesaian.
Contoh: Dalam Romeo and Juliet karya Shakespeare, klimaks terjadi saat Romeo membunuh Tybalt, yang menjadi titik balik tragis dalam hubungan cinta mereka.
4. Falling Action
Setelah klimaks, cerita memasuki tahap falling action, di mana ketegangan mulai mereda dan konflik perlahan-lahan diselesaikan. Tahap ini menunjukkan konsekuensi dari klimaks serta memberikan ruang bagi pembaca untuk memahami dampak peristiwa besar sebelumnya.