Mohon tunggu...
Rudi Sinaba
Rudi Sinaba Mohon Tunggu... Pengacara - Advokat - Jurnalis

Alamat Jln. Tj, Jepara No.22 Kota Luwuk Kab. Banggai, Provinsi Sulawesi Tengah.

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Kiat Menghidupkan Tokoh Dalam Cerita

29 November 2024   21:18 Diperbarui: 29 November 2024   22:25 20
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dengan mengembangkan hal-hal di atas, setiap tokoh dalam cerita akan terasa lebih hidup, memiliki kedalaman, dan relevansi yang dapat menarik perhatian pembaca.

Beberapa Hal yang Harus Dihindari Dalam Menghidupkan Tokoh Dalam Cerita

Penulis cerita perlu juga memperhatikan hal- hal yang dapat menjebak penulis dalam menghidupkan tokoh dalam cerita, sehingga tokoh akan terasa tidak realistis,  monoton dan membosankan, untuk itu penulis harus menghindari  hal-hal berikut.

1. Karakter yang Terlalu Stereotip

Membuat tokoh yang terlalu klise atau stereotip, misalnya tokoh jahat yang hanya berperilaku buruk tanpa motivasi yang jelas, atau tokoh protagonis yang terlalu sempurna tanpa kekurangan. Mengapa Hindari: Tokoh yang terlalu sederhana atau stereotype tidak akan terasa nyata atau menarik bagi pembaca. Setiap tokoh harus memiliki kedalaman dan kompleksitas yang mencerminkan sifat manusia yang sesungguhnya.

Contoh: Menghindari tokoh seperti "penjahat yang hanya jahat karena ingin menguasai dunia" tanpa ada alasan psikologis atau latar belakang yang mendalam.

2. Deskripsi Berlebihan yang Membosankan

Memberikan deskripsi yang berlebihan dan terlalu detail, terutama fisik tokoh, yang justru mengalihkan perhatian pembaca dari cerita utama. Mengapa Hindari: Deskripsi berlebihan bisa membuat cerita terasa berat dan memperlambat alur cerita. Pembaca mungkin menjadi bosan jika terlalu banyak waktu dihabiskan untuk menggambarkan penampilan atau atribut fisik yang tidak penting bagi cerita.

Contoh: Deskripsi tentang setiap helai rambut atau tiap detail pakaian yang tidak memberi kontribusi terhadap perkembangan cerita atau karakter.

3. Karakternya Tidak Berkembang

 Membiarkan karakter tetap stagnan atau tidak mengalami perubahan yang berarti sepanjang cerita. Karakter yang tidak berkembang akan terasa datar dan tidak menarik. Mengapa Hindari: Pembaca menyukai tokoh yang tumbuh atau berubah. Karakter yang berkembang memberi dampak emosional dan membuat cerita lebih dinamis.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun