Dengan mengembangkan hal-hal di atas, setiap tokoh dalam cerita akan terasa lebih hidup, memiliki kedalaman, dan relevansi yang dapat menarik perhatian pembaca.
Beberapa Hal yang Harus Dihindari Dalam Menghidupkan Tokoh Dalam Cerita
Penulis cerita perlu juga memperhatikan hal- hal yang dapat menjebak penulis dalam menghidupkan tokoh dalam cerita, sehingga tokoh akan terasa tidak realistis,  monoton dan membosankan, untuk itu penulis harus menghindari  hal-hal berikut.
1. Karakter yang Terlalu Stereotip
Membuat tokoh yang terlalu klise atau stereotip, misalnya tokoh jahat yang hanya berperilaku buruk tanpa motivasi yang jelas, atau tokoh protagonis yang terlalu sempurna tanpa kekurangan. Mengapa Hindari: Tokoh yang terlalu sederhana atau stereotype tidak akan terasa nyata atau menarik bagi pembaca. Setiap tokoh harus memiliki kedalaman dan kompleksitas yang mencerminkan sifat manusia yang sesungguhnya.
Contoh: Menghindari tokoh seperti "penjahat yang hanya jahat karena ingin menguasai dunia" tanpa ada alasan psikologis atau latar belakang yang mendalam.
2. Deskripsi Berlebihan yang Membosankan
Memberikan deskripsi yang berlebihan dan terlalu detail, terutama fisik tokoh, yang justru mengalihkan perhatian pembaca dari cerita utama. Mengapa Hindari: Deskripsi berlebihan bisa membuat cerita terasa berat dan memperlambat alur cerita. Pembaca mungkin menjadi bosan jika terlalu banyak waktu dihabiskan untuk menggambarkan penampilan atau atribut fisik yang tidak penting bagi cerita.
Contoh: Deskripsi tentang setiap helai rambut atau tiap detail pakaian yang tidak memberi kontribusi terhadap perkembangan cerita atau karakter.
3. Karakternya Tidak Berkembang
 Membiarkan karakter tetap stagnan atau tidak mengalami perubahan yang berarti sepanjang cerita. Karakter yang tidak berkembang akan terasa datar dan tidak menarik. Mengapa Hindari: Pembaca menyukai tokoh yang tumbuh atau berubah. Karakter yang berkembang memberi dampak emosional dan membuat cerita lebih dinamis.