Langkah-langkah kecil terus berdetak,
menghitung waktu yang tak pernah berhenti,
setiap jejak adalah saksi bisu,
bahwa hidup adalah tentang terus bergerak.
Cahaya menusuk hingga ke tulang,
membakar lelah yang sudah tertumpuk,
tapi hati menolak menyerah,
seperti baja yang menempa dirinya sendiri.
Di bawah terik matahari,
setiap bayang adalah harapan,
setiap nafas adalah doa,
bahwa esok akan ada hujan,
mendinginkan luka-luka yang terpendam.
Kita tak takut pada panas,
sebab dalamnya ada api kehidupan,
mengalir di darah kita,
menjadi alasan untuk terus berani berdiri.
Di bawah terik matahari,
hidup menemukan maknanya,
dalam langkah-langkah kecil,
dalam keringat yang jatuh ke bumi.
Dan ketika senja datang perlahan,
membawa angin yang menyentuh lembut,
kita tahu,
bahwa semua ini hanya sementara,
dan malam akan memberi jeda.
Di bawah terik matahari,
kita belajar,
bahwa panas bukan musuh,
melainkan guru
yang mengajari cara bertahan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H