Mohon tunggu...
Rudi Sinaba
Rudi Sinaba Mohon Tunggu... Pengacara - Advokat - Jurnalis

Alamat Jln. Tj, Jepara No.22 Kota Luwuk Kab. Banggai, Provinsi Sulawesi Tengah.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Biru Hidupku

15 November 2024   02:40 Diperbarui: 15 November 2024   03:03 40
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Biru Hidupku

Biru hidupku, laut tenang tanpa akhir,
Ombak berderu lembut, membebaskanku.
Di bawah langit di mana kesunyian begitu dalam,
Aku menemukan ketenangan, tempat aku bisa menangis.

Biru mimpiku, cahaya pagi yang pertama,
Membisikkan rahasia, memudarkan malam.
Dalam nuansa biru muda, kesedihanku larut,
Melalui rona lembut, hatiku mulai berubah.

Biru air mataku, seperti tetesan hujan yang jatuh,
Pengingat lembut akan panggilan cinta yang sunyi.
Langit melukis jiwaku dengan warna safir,
Kanvas harapan, dunia yang bisa dijelajahi.

Biru hariku, bermain dalam bayang-bayang,
Tarian pahit dan manis di teriknya mentari,
Ia mewarnai kenanganku, lama dan baru,
Mencerminkan perjalanan hidupku yang terdalam birunya.

Biru hatiku, meski terkadang berat,
Mengalunkan irama, dentingan melodi.
Melalui pasang surut, aku berlayar dan berusaha,
Menemukan jalanku di biru hidupku.

Biru ketakutanku, tersembunyi di dalam kabut,
Getaran dingin, bayangan yang terputar.
Namun ada kekuatan di balik warna ini,
Janji pagi, langit yang cerah.

Biru cintaku, begitu murni, begitu luas,
Samudera kepercayaan, tempat hati yang tulus tinggal.
Seperti ombak yang membesar, seperti bintang yang bersinar,
Cakrawala tak terbatas, di mana takdir bertemu.

Biru harapanku, seperti angin lembut,
Membawa bisikan melintasi lautan yang tak berujung.
Ia menenangkan badai, memperbaiki yang robek,
Membimbing jiwaku melewati malam yang sunyi.

Biru hidupku, mosaik yang penuh rahmat,
Di setiap rona ada cerita, di setiap baris ada jejak.
Meski kesedihan dan kebahagiaan berpadu,
Di kanvas biru yang luas ini, aku menemukan milikku.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun