Mohon tunggu...
Rudi Sinaba
Rudi Sinaba Mohon Tunggu... Pengacara - Advokat - Jurnalis

Alamat Jln. Tj, Jepara No.22 Kota Luwuk Kab. Banggai, Provinsi Sulawesi Tengah.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Diantara Nyata dan Maya

14 November 2024   10:03 Diperbarui: 14 November 2024   18:36 92
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Diantara Nyata dan Maya

Diantara nyata dan maya, disana kita berlayar,
Meniti riak air yang penuh warna samar,
Mencari pantai di ujung cakrawala,
Tempat impian dan harapan bertaut mesra.

Diantara nyata dan maya, disana kita terjebak,
Dalam pelukan bayangan yang tak pernah lepas,
Menari bersama angin yang lirih memanggil,
Sebuah senandung rindu yang tak kunjung usai.

Diantara nyata dan maya, disana kita berbisik,
Mengucap kata yang terdengar namun menghilang,
Seperti bayangan bulan di permukaan danau,
Kilauannya tak dapat direngkuh tangan.

Diantara nyata dan maya, disana kita bertemu,
Dalam ruang yang tak bisa terjelaskan,
Jiwa-jiwa saling berpaut tanpa suara,
Namun terasa dekat, seolah nyata adanya.

Diantara nyata dan maya, disana kita merindu,
Menggapai sosok yang hanya berupa cahaya,
Menyentuh hati tanpa sentuhan nyata,
Namun getarannya terasa di seluruh jiwa.

Diantara nyata dan maya, disana kita mencari,
Arti dari bayang-bayang yang terus memudar,
Mengurai teka-teki dalam labirin rasa,
Namun jawabannya kerap hilang ditelan gelap.

Diantara nyata dan maya, disana kita tersesat,
Dalam ilusi yang memeluk erat,
Seakan langkah sudah menapak pasti,
Namun tanah di bawah kaki hanya fatamorgana.

Diantara nyata dan maya, disana kita berbagi,
Cerita yang tak terucap, namun terasa nyata,
Mengukir kenangan di atas debu waktu,
Yang suatu saat mungkin hilang terhapus.

Diantara nyata dan maya, disana kita terjaga,
Antara mimpi dan realita yang menyatu,
Bertanya apakah ini dunia nyata,
Atau hanya bayangan yang dicipta benak.

Diantara nyata dan maya, disana kita tertawa,
Menyambut hari yang datang tanpa pasti,
Menggenggam tawa dalam keheningan,
Meski sadar itu hanya sementara.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun