Mohon tunggu...
Rudi Sinaba
Rudi Sinaba Mohon Tunggu... Pengacara - Advokat - Jurnalis

Alamat Jln. Tj, Jepara No.22 Kota Luwuk Kab. Banggai, Provinsi Sulawesi Tengah.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Mengenang Hari Esok

14 November 2024   16:31 Diperbarui: 14 November 2024   16:49 35
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Mengenang Hari Esok

Di senja yang perlahan merunduk,
terbitlah bayang tentang esok yang menanti,
menyusuri waktu yang masih terbungkus,
seperti misteri di balik tirai pagi.

Setiap langkah yang aku tapaki kini,
terpancar harapan dari tiap langkahmu,
di ujung sana, di balik awan sunyi,
hari esok membisikkan janji baru.

Tangan ini, memeluk kenangan semalam,
menyusun mimpi di atas lembaran putih,
meski dunia kadang penuh guncangan,
hari esok tetap mengundang untuk menanti.

Matahari pagi membawa sinar,
mengusir gelap yang pernah menyelimuti,
bukan tentang waktu yang akan datang,
tapi tentang hati yang terus berjuang.

Kita yang dulu berpadu dalam satu alunan,
sekarang hanyalah gema yang terdengar samar,
namun dalam sepi, ada kebersamaan,
dalam mengenang, kita tetap bersama.

Lembaran hari esok, terlukis dalam angan,
bagai kanvas putih yang menunggu sentuhan,
biarlah kita berlari menuju mimpi,
meski tak pasti, kita tetap berdiri.

Di bawah langit yang terus bergulir,
terngiang suara yang menuntun hati,
esok bukanlah sebuah bayangan,
melainkan perjalanan yang tak pernah henti.

Dari jejak langkah yang telah lama usang,
aku belajar bahwa hari esok bukan soal waktu,
tapi tentang bagaimana kita melangkah,
mewujudkan apa yang selalu kita rindukan.

Jalan menuju hari esok sering terjal,
penuh rintangan dan keraguan,
namun kita tahu, kepercayaan adalah cahaya,
yang takkan pernah padam, meski badai datang.

Dengan cinta yang terus menyala,
kita tak takut akan gelapnya malam,
karena esok, seperti pelangi yang muncul,
akan memberi warna baru dalam setiap langkah.

Kita semua menatap ke depan,
meski bayangan masa lalu tak hilang,
hari esok adalah kesempatan yang terbuka,
untuk memperbaiki segala kesalahan.

Di tengah hening, aku bertanya,
apa yang akan kita bawa ke masa depan?
Apakah cinta? Apakah harapan?
Atau hanya jejak-jejak dari perjalanan?

Namun dalam setiap detik yang berlalu,
kita tetap berjalan menuju takdir,
mengenang hari esok yang penuh misteri,
dengan hati yang tetap teguh dan penuh arti.

Hari esok adalah kesempatan kedua,
untuk melangkah lebih bijaksana,
meski tak tahu apa yang akan datang,
kita siap menyambutnya dengan kepala tegak.

Mengenang hari esok, bukan hanya impian,
tapi keberanian untuk terus berjuang,
karena meski dunia berubah seiring waktu,
esok selalu menanti dengan harapan baru.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun