Di senyap malam yang berselimutkan kelam,
Riak air berbisik dalam alunan tenang,
Menjaga cerita yang terpendam,
Gelombang kecil, hati pun bimbang.
Rasa damai menyapa lembut,
Dari samudera yang maha luas,
Ada cumbu angin yang memagut,
Menyapa dermaga dengan kata ikhlas.
Dalam tarian laut, ada kisah,
Gelombang datang dan hilang perlahan,
Seperti kehidupan, berlapis berkisah,
Tak pernah diam, selalu berkejaran.
Meskipun buih pecah tak bersuara,
Di bawah bulan yang setia memandang,
Ada kedamaian yang tak tertara,
Dibalut dalam gemuruh yang tenang.
Seolah jiwa ingin ikut menari,
Menyelam dalam bening rasa aman,
Berlayar jauh tanpa rasa khawatir,
Menghadapi arus tanpa beban.
Seiring nyiur melambai penuh hikmat,
Menghantar doa pada angkasa,
Damai itu bukan tanpa gejolak,
Namun tetap teguh dalam gelisah.
Kadang gelombang datang menggertak,
Menguji hati dan raga yang rapuh,
Tapi damai sejati takkan goyah,
Ia tegak di atas tekad tak luruh.
Semua badai pasti akan reda,
Dunia kembali dalam riuh lembut,
Seperti pelangi sehabis hujan reda,
Menyulut semangat baru yang menyulut.
Damai itu tak hanya sunyi,
Tapi berani menatap ombak besar,
Gelombang datang membawa arti,
Mengajari jiwa untuk tegar.
Ada makna dalam setiap buih,
Yang hancur dalam senyuman laut,
Mengukir jejak pada pasir yang lirih,
Mengukuhkan damai di atas riak yang kalut.